Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memerlukan 892.000 liter air dalam upaya pemadaman api di TPST Sarimukti, Bandung Barat, Jawa Barat. Air ini diambil dari Waduk Cirata.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, pada hari pertama pihaknya menggunakan 120.000 liter, hari kedua 440.000 liter air, dan 332.000 liter air pada hari ketiga.
“Sehingga totalnya itu, tiga hari itu sudah kami tumpahkan 892.000 liter,” kata Abdul dalam siaran daring, Senin (28/8).
Ia mengaku, usaha tersebut belum membuahkan hasil 100% pemadaman, melainkan hanya 90%. Persentase itupun hanya terlihat dari permukaan.
Namun bila menganalisa lebih dalam, si jago merah masih bersembunyi di balik tumpukan sampah tersebut. Alhasil, asap masih kerap keluar dari gunung limbah plastik itu.
“ini sama halnya ketika kita memadamkan gambut,” ujarnya.
Pihaknya memprediksi, 40-50% api di bawah masih menyala. Maka dari itu, upaya pemadaman masih dilanjutkan hingga hari ini.
Bila upaya ini tak kunjung memberikan dampak yang signifikan, pihaknya akan mencoba membuat lubang. Tujuannya, supaya pemadaman dapat terasan ke bawah lapisan sampah.
Selain menggunakan helikopter, pemadaman secara terus menerus juga dilakukan oleh tim gabungan dengan menggunakan mobil tangka air dan personel darat. Hal ini dilakukan untuk mempercepatan pemadaman api yang berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar TPST Sarimukti.