Wacana pengoperasian becak di Ibu Kota kembali mencuat setelah Hanafi Rais, putra sulung mantan Ketua MPR-RI, Amien Rais memberikan purwarupa becak kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Minggu (11/3) di Balai Kota Jakarta.
Moda transportasi yang lekat dengan tenaga kayuh manusia itu kini telah dimodifikasi. Untuk sumber energi listrik, becak membutuhkan pengecasan selama tiga jam, dengan menggunakan rem cakram hidrolik, berdaya 100 watt. Becak listrik ini menggunakan dinamo 1000 watt 48 volt dan ditenagai baterai lithium. Becak rancangan alumni SMK Piri Yogyakarta ini diklaim bisa mengangkut beban hingga 250 kilogram, dengan kecepatan maksimal 25 km/jam. Selebihnya, rupa kendaraan roda tiga itu tetap identik seperti becak pada umumnya.
Menurut Hanafi becak tersebut telah ia perkenalkan sejak tahun 2014 di Yogyakarta. Semangatnya, menciptakan kendaraan yang efisien dan ramah lingkungan. Anggota Komisi I DPR RI itu mengklaim becak dengan kelir biru bernama "HAN" ini dapat menempuh jarak sekitar 40 kilometer untuk sekali pengisian daya.
"Sekali isi, daya becak ini bisa dipakai ke Ciputat bolak-balik dari Balai Kota," katanya saat memamerkannya di depan Anies.
Di lokasi yang sama, Anies mengapresiasi inisiatif Hanafi Rais yang merespons baik wacana pengoperasian becak di Ibu Kota. Ia menyebutkan, inovasi hemat energi dalam hal transportasi saat ini sudah menjadi tren baru di negara-negara di dunia.
Namun demikian, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu belum dapat memastikan, apakah purwarupa becak lsitrik itu dapat benar-benar diaplikasikan di Jakarta, mengingat masih berlakunya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum yang melarang dengan tegas becak beroperasi.
"Tapi kita akan kaji ulang regulasi yang ada. Seperti saya katakan, dia akan beroperasi di tempat-tempat yang membutuhkan. Terutama di lingkungan permukiman kampung," terang Anies.
Di lain sisi, Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Bestari Barus menilai dipamerkannya purwarupa becak listrik di hadapan warga DKI hanya sebatas upaya pencarian sensasi yang dilakukan Hanafi Rais sebagai politikus PAN.
Lagi pula, mundur ke belakang bila masih mengandalkan becak untuk memberi solusi pekerjaan bagi warga kalangan bawah di Jakarta sebagai metropolitan. Harusnya, dikatakan Bestari program OK Oce yang digadang Sandiaga Uno sejak kampanye dapat merangkul untuk memberikan kegiatan padat karya tanpa harus lagi mengayuh becak.
"Saya katakan tadi, bahwa jangan memanfaatkan situasi. mendompleng di isu-isu jakarta untuk numpang panggung," ungkap Bestari.
Secara status, sambung Anggota Komisi D DPRD DKI itu, sapaan tukang becak sudah tidak sedap lagi didengar di Jakarta. Meskipun itu becak yang sudah dimodifikasi dengan menggunakan listrik.
"Apapun itu tetap becak. Coba lah kelompok-kelompok ini berfikir lebih maju lagi. Becak itu harusnya menjadi pekerjaan alternatif terakhir untuk Ibu Kota. jangan ditawarkan sebagai solusi," terang Bestari.