Awal Ramadan lalu tidak ada perbedaan antara pemerintah dengan organisasi kemasyarakatan Islam. Puasa dimulai bersamaan pada 2 April 2022. Idulfitri pun bersamaan: 2 Mei 2022. Akan tetapi, untuk Iduladha ada potensi perbedaan waktu, bisa 9 Juli bisa juga 10 Juli 2022.
Menurut profesor riset astronomi-astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin, analisis garis tanggal bisa menjelaskan potensi perbedaan itu. Garis tanggal dibuat dengan menggunakan kriteria yang berlaku di masyarakat.
Saat ini, kata anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Indonesia, Kementerian Agama itu, ada dua kriteria yang digunakan di Indonesia. Yaitu kriteria wujudul hilal dan kriteria baru MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari. Kriteria baru MABIMS mendasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau visibilitas hilal), yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.
Kriteria baru MABIMS digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam. Garis tanggal wujudul hilal melintas di selatan Indonesia. Sementara garis tanggal kriteria baru MABIMS melintas jauh di sebelah barat Indonesia.
Pada saat Magrib 29 Juni 2022, di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk. Artinya kriteria wujudul hilal telah terpenuhi. "Itu sebabnya Muhammadiyah di dalam maklumatnya menyatakan 1 Dzulhijjah 1443 jatuh pada 30 Juni 2022 dan Iduladha jatuh pada 9 Juli 2022," jelas Thomas di Jakarta, Jumat (3/6).
Hari libur nasional yang menyatakan Iduladha 1443 jatuh pada 9 Juli 2022 didasarkan pada kriteria lama MABIMS, yaitu tinggi minimal 2 derajat dan elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam.
Garis tanggal kriteria maru MABIMS, jelas Thomas, menunjukkan di Indonesia pada saat Magrib 29 Juni 2022 tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat. Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat.
Akibatnya, kata dia, hilal tidak mungkin dapat dirukyat. Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Iduladha jatuh pada 10 Juli 2022. Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang itsbat awal Dzulhijjah 1443.