close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas Brimob berjaga dengan kendaraan taktis Barrracuda saat melakukan pengamanan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta./ Antara Foto
icon caption
Petugas Brimob berjaga dengan kendaraan taktis Barrracuda saat melakukan pengamanan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta./ Antara Foto
Nasional
Selasa, 21 Mei 2019 16:59

Ada upaya massa aksi 22 Mei menduduki DPR dan Istana Negara

Pihak yang terlibat dalam aksi inkustitusional ini akan diganjar hukuman sangat berat.
swipe

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, mengungkapkan ada empat tempat yang menjadi lokasi pengepungan massa aksi pada 22 Mei 2019. Keempat tempat tersebut antara lain Gedung KPU, Bawaslu, DPR, dan Istana Negara.

Menurut Wiranto, pada 22 Mei 2019 akan ada aksi unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan oleh sekelompok orang yang menolak hasil rekapitulasi penghitungan suara pemilihan presiden atau Pilpres 2019 yang telah ditetapkan KPU pada Selasa (21/5) dini hari. 

“Bahkan akan menduduki. Itu adalah tindakan yang keliru, tak akan didukung oleh masyarakat. Ini merupakan kejahatan yang serius karena mengancam kedaulatan negara,” kata Wiranto saat menggelar konferensi persnya di Jakarta, pada Selasa (21/5).

Wiranto menegaskan, siapa pun pihak yang terlibat dalam aksi inkonstitusional ini, maka harus bertanggung jawab. Hukuman yang akan dijatuhinya pun sangat berat. Karena itu, pemerintah meminta agar rencana pengepungan beberapa tempat dibatalkan. Sebab, akan menodai proses demokrasi. Pada akhirnya rakyat yang akan menjadi korban. 

"Aparat penegak hukum akan tetap konsisten bersikap tegas tanpa pandang bulu menindak siapa pun yang nyata-nyata melanggar hokum. Pemanggilan dan penangkapan tokoh-tokoh yang terindikasi melanggar hukum akan terus dilakukan," tutur Wiranto. 

Menurut Wiranto, penangkapan yang dilakukan pihak kepolisian bukanlah tindakan yang sewenang-wenang karena keinginannya. Tapi, hal itu dilakukan semata-mata demi tegaknya hukum dan keamanan nasional. 

Ia pun juga mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai kelompok-kelompok radikal dan teroris yang akan memanfaatkan situasi yang keruh ini untuk melakukan aksi sabotase. “Laporkan kepada aparat apabila melihat sesuatu yang mencurigakan,” ucap Wiranto. 

Tak hanya itu, Wiranto juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu takut. Juga jangan mudah terprovokasi dan percaya terhadap berita-berita negatif yang beredar di media sosial, baik itu di Youtube, WhatsApp, Facebook, dan lain-lain. 

Mulai besok, Rabu (22/5), pihaknya bersama TNI dan Polri akan rutin menginformasikan update terkini di Media Centre Kemenkopolhukam setiap pukul 15.00 WIB.

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan