close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tidak hanya pelaku yang turut memengaruhi pernyataan bohong./Antara Foto
icon caption
Tidak hanya pelaku yang turut memengaruhi pernyataan bohong./Antara Foto
Nasional
Kamis, 25 April 2019 12:53

Ahli bahasa rinci sebab kebohongan Ratna Sarumpaet

Ahli bahasa merinci sejumlah hal yang memengaruhi RS berbohong seperti: latar belakang, situasi dan media.
swipe

Ahli Filsafat Bahasa Wahyu Wibowo memberikan kesaksian dalam sidang Ratna Sarumpaet. Dalam sidang tersebut Wahyu menjelaskan tentang informasi yang berasal dari seseorang, juga dipengaruhi oleh latar belakang orang itu sendiri.

Hal ini merujuk pada hoaks yang disampaikan Ratna soal lebam di wajahnya akibat mengalami kekerasan dari sejumlah orang. 

“Jika disampaikan oleh orang awam tidak memiliki dampak, tapi kalau public figure memberikan dampak,” ucap Wahyu dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (25/4).

Wahyu menyatakan selain latar belakang, situasi dan media juga memengaruhi pernyataan yang dilontarkan seseorang. Menurutnya, situasi saat informasi diberikan pada orang lain dapat memengaruhi respons dari orang lain.

Menurut Wahyu, informasi yang berasal dari situasi di sekeliling, seperti situasi politik dapat memberikan kesan atau respons di masyarakat. Meskipun sebuah tuturan harus dilihat locus atau tujuan dari informasi yang diberikannya tersebut.

Begitu juga dengan media yang digunakan untuk menyebarkan informasi, menurut Wahyu, apabila informasi tersebut disebarkan melalui media sosial akan menimbulkan pro dan kontra. Pro dan kontra tersebut dapat menimbulkan kegaduhan yang tidak ada akhir di media sosial.

“Media sosial tidak memiliki kode etik seperti media massa. Sehingga bisa menimbulkan kebohongan atau hoaks yang menimbulkan kegaduhan,” katanya.

Seperti diketahui, Wahyu Wibowo adalah satu dari empat ahli yang dijadwalkan menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan Ratna Sarumpaet. 

Selain Wahyu Wibwo, saksi yang memberikan keterangan yakni Ahli Sosiologi Dr. Trubus, Ahli Pidana Dr. Metty Rahmawati, dan Ahli forensik digital Saji Purwanto.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan