close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Saksi ahli dari pihak termohon Marsudi Wahyu Kisworo memberikan keterangan pada sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) presiden dan wakil presiden di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (20/6)./ Antara Foto
icon caption
Saksi ahli dari pihak termohon Marsudi Wahyu Kisworo memberikan keterangan pada sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) presiden dan wakil presiden di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (20/6)./ Antara Foto
Nasional
Kamis, 20 Juni 2019 16:58

Ahli IT sebut Situng KPU tak mempan diretas bahkan dibom

"Kalau sistem di web ini mau diretas, sekali pun dibom juga enggak apa-apa."
swipe

Ahli IT Marsudi Wahyu Kisworo yang dihadirkan oleh Komisi Pilihan Umum (KPU) selaku pihak termohon dalam sidang sengketa Pilpres 2019, menyatakan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Pemilu 2019 memiliki tingkat keamanan tinggi. Hacker yang mencoba melakukan hacking (meretas) Situng, juga tak akan berpengaruh terhadap sistem milik KPU tersebut. 

"Tidak ada gunanya meretas Situng. Website Situng merupakan bagian dari cerminan (virtualisasi), sehingga kalau sistem di web ini mau diretas, sekali pun dibom juga enggak apa-apa," kata Marsudi di Gedung MK, Jakarta, Kamis (20/6).

Dia menjelaskan, Situng KPU dirancang untuk sarana transparansi penghitungan suara ke masyarakat dan bukan sebagai sistem penghitungan suara. 

Situs Situng yang dapat diakses bebas oleh masyarakat adalah tampak depan. Menurut Marsudi, situs tersebut tak perlu pengamanan canggih, untuk memberi kenyamanan pada masyarakat yang mengakses. 

"Nah, untuk sistem di dalam situs Situng, keamanannya memang harus lebih ketat. Adapun sistem tersebut hanya dapat diakses di dalam KPU," ujar Marsudi.

Dia menjelaskan, terdapat tiga server dalam Situng KPU. Satu server berada di KPU dan dua server lainnya berada di lokasi yang hanya diketahui pihak KPU. Dengan demikian jika server di KPU hancur, masih ada dua server cadangan yang berfungsi.

Serangan terhadap Situng baik melalui peretasan atau kekerasan secara fisik, disebut Marsudi tidak akan merusak sistem. Begitu serangan terjadi, server lain akan melakukan pemulihan dalam waktu 15 menit.

"Jadi kemarin ada hacker Rusia, anak SMP, SMA, silakan saja. Enggak ada gunanya meretas Situng di website. Tidak sophisticated, tapi untuk keamanan cukuplah. Nanti 15 menit sudah recovery lagi," ujarnya. 

Ketua KPU Arief Budiman mengakui upaya peretasan terhadap Situng KPU. Namun menurutnya, hal itu hanya terjadi di halaman situs yang berada di https://pemilu2019.kpu.go.id/#/ppwp/hitung-suara.

Senada dengan Marsudi, Arief mengatakan peretasan tersebut tidak berpengaruh terhadap sistem penopangnya. "Orang bisa saja menyerang kami, tapi hanya menyerang web (situs) kami. Data Situng sebenarnya di KPU tidak akan terganggu," ujar Arief.

"Saya sudah sering sampaikan ke teman-teman media, orang banyak masuk ke halaman kita. Namun, tidak bisa masuk ke rumah kita," katanya menambahkan.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan