Polri menjamin aktivitas masyarakat, khususnya para petani, kembali kondusif usai baku tembak antara aparat dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (25/4). Petugas hingga kini masih memburu anggota MIT lainnya.
"Saat ini kondisi sudah dapat dikendalikan dengan baik dan masyarakat juga beraktivitas dengan normal," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Asep Adi Saputera, dalam konferensi pers secara daring, Selasa (27/4).
Aparat kepolisian terlibat baku tembak dengan anggota MIT saat berpatroli dan melihat kelompok Ali Kalora itu, Sabtu (25/4) sore. Seorang anggota jaringan terorisme tersebut ditembak mati. Berdasarkan hasil identifikasi, bernama Rajjif Gandhi Sabban alias Rajes.
Sejak Januari 2020, petugas pun menembak mati dua anggota MIT. Sebanyak dua anggota lainnya menyerahkan diri.
Kapolda Sulteng, Irjen Syafril Nursal, mengungkapkan, anggota MIT melakukan teror kepada dua petani dan membunuhnya dalam sebulan terakhir.
"Dalam bulan ini, telah meninggal dua petani di pegunungan akibat kelompok MIT yang ingin menunjukkan eksistensi," jelasnya, Sabtu lalu.
Menurut dia, jumlah anggota MIT sebanyak 13 orang sampai sekarang. Namun, dirinya tidak menjelaskan berapa senjata dan amunisi yang dimiliki jaringan tersebut.
Meski demikian, Syafril memastikan, Satgas Tinombala terus memburu MIT. Masa bakti satgas telah diperpanjang hingga enam bulan ke depan.