Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengangkat Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin dan Letjen (Purn) Johannes Suryo Prabowo sebagai penasihat khusus di Kemenhan. Menurut Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, Prabowo telah mempertimbangkan pengangkatan kedua sahabatnya saat berdinas di TNI, untuk membantunya di pemerintahan.
Dahnil menjelaskan, Sjafrie memiliki kapasitas yang tak perlu diragukan dalam bidang militer. Hal tersebut membuat Sjafrie sangat dibutuhkan untuk memberikan berbagai masukan dan asistensi kerja-kerja Prabowo sebagai Menhan.
"Pak Sjafrie punya latar belakang pengalaman yang panjang sebagai Wamenhan dan Sekjen Kemhan, serta pengalaman-pengalaman lain sebagai mantan perwira TNI," katanya di Jakarta, Senin (30/12).
Adapun Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo, kata Dahnil, memang aktif menyampaikan masukan dan asistensi kepada Prabowo. Suryo terlibat aktif dalam kerja-kerja pemenangan Pilpres 2019, saat Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden.
"Pak Suryo sementara ini masih aktif memberikan masukan-masukan dan asistensi secara personal kepada Pak Prabowo," katanya.
Namun Dahnil mengatakan, Suryo belum memiliki jabatan resmi di Kemhan. Suryo merupakan tokoh militer yang pernah menjabat Wakil Gubernur Timor Timur dan dikenal sebagai kawan dekat Prabowo.
Dia pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI AD 2008-2011, Panglima Kodam Jaya Desember 2007-Juli 2008, serta Pangdam Bukit Barisan November 2006-Desember 2007.
Sjafrie juga dikenal dekat dengan Prabowo, mengingat satu angkatan saat bertugas di TNI, yaitu angkatan 1974.