Kepolisian menemukan satu titik dalam proses evakuasi para korban kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. tuturk itu ditemukan saat pengerahan anjing pelacak (K9).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo mengatakan, kini proses evakuasi dilakukan dengan alat berat lantaran puing yang menimbun begitu besar.
"K9 kemarin (menemukan) ada satu titik. Ini kita lihat tumpukannya sangat tebal sekali karena posisi rumah itu jatuh ke bawah sehingga kita gunakan alat berat," kata Trunoyudo kepada wartawan, Minggu (5/3).
Trunoyudo menyebut, belum diketahui pasti ada apa di balik puing-puing tersebut. Pihaknya pun enggan menduga lebih jauh.
"Kita masih memerlukan olah TKP dari sepanjang Jalan Plumpang Semper sampai Tanah Merah," ujarnya.
Selama proses ini juga dipastikan tidak ada lagi yang berlalu lalang di sekitar TKP. Semua warga sudah dipastikan tidak dapat mendekat karena dipasangi garis polisi.
Rekayasa lalu lintas dilakukan sepanjang jalan untuk menganulir segala macam kemacetan. Tim dokter juga telah dikerahkan untuk memastikan kondisi para pengungsi.
Penanganan korban luka berada di RSCM satu orang, RSPP 24 orang, RS Pelabuhan dua orang, RS Tugu satu orang, RS Koja dua orang, RS Yarsi dua orang, RS Firdaus satu orang, RS Pertamina Jaya dua orang, dan RS Pekerja dua orang.
Sementara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyebut jumlah korban luka berat akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara (Jakut) kembali bertambah. Sebelumnya, pukul 06.00 WIB pagi ini disebut jumlah korban luka berat mencapai 37 orang.
"Luka berat 49 jiwa," ujar Suharyanto saat meninjau lokasi kebakaran, Plumpang, Minggu (5/3).
Menurut Suharyanto, masih terdapat 18 orang yang dinyatakan hilang karena terpisah dari keluarganya dalam peristiwa ini. Dia menegaskan, orang yang dinyatakan hilang belum tentu menjadi korban karena proses pencarian dilakukan hingga saat ini.