Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly, menyerahkan remisi umum 2022 terhadap 168.196 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Di mana sebanyak 2.725 di antaranya langsung bebas.
Penyerahan remisi tersebut dilakukan dalam rangkaian upacara peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia yang digelar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Kuningan, Jakarta Selatan. Agenda tersebut dihadiri empat WBP perwakilan penerima remisi, yaitu MD (39) dari Rutan Kelas IIA Jakarta, AA (26) dari Lapas Kelas IIA Salemba, MFT (32) dari Rutan Kelas IIA Jakarta, dan AS (24) dari Lapas Kelas IIA Salemba.
“Saya atas nama pemerintah Indonesia mengucapkan selamat kepada WBP yang menerima remisi. Tunjukkan sikap dan perilaku baik secara konsisten, taat, serta patuh menjalani ketentuan yang ada dalam program pembinaan,” kata Yasonna dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (17/8).
Yasonna berharap agar masyarakat dapat menerima para WBP kembali sebagai orang biasa meskipun pernah melakukan kesalahan. Selain itu, Yasonna juga berpesan agar WBP yang telah bebas dapat kembali menyesuaikan diri dengan baik di masyarakat dan berperan aktif dalam pembangunan.
"Bagi WBP yang langsung bebas, saya berharap jadilah insan dan pribadi yang benar-benar menyadari kesalahan, dapat memperbaiki diri, serta tidak mengulangi lagi perbuatan yang salah. Tidak ada kata terlambat," ujarnya.
Secara rinci, remisi umum (RU) tahun 2022 ini terdiri atas 166.191 RU I (pengurangan masa pidana sebagian) dan 2.725 RU II (langsung bebas). Tiga wilayah dengan WBP penerima remisi terbanyak yaitu Sumatera Utara (20.213 orang), Jawa Timur (16.851 orang), dan Jawa Barat (15.768 orang). Pemberian remisi umum 2022 ini juga ditaksir dapat menghemat anggaran makan WBP sebesar Rp259.289.610.000.
Yasonna menegaskan, pemberian remisi telah dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menurutnya, pemberian remisi bagi WBP merupakan bentuk penghargaan bagi mereka yang telah berkomitmen mengikuti program-program pembinaan yang diselenggarakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan.
"Mereka telah diberikan bekal mental, spiritual, dan sosial untuk dapat berintegrasi secara sehat saat kembali di tengah masyarakat," terang Yasonna.
Selain pemberian remisi, dalam rangkaian kegiatan upacara kemerdekaan tersebut juga dilakukan pemberian penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada pegawai Kemenkumham. Penghargaan diberikan kepada mereka yang telah mengabdi selama 10 tahun, 20 tahun, hingga 30 tahun.
Dalam kesempatan tersebut, Yasonna juga meminta agar seluruh jajaran Insan Pengayoman memaknai upacara sebagai penggugah semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan komitmen bersama membangun Indonesia raya.
“Mari kita bersatu dan saling menguatkan sehingga mampu untuk pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat,” pungkasnya.