close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Banji di Bekasi mulai surut, warga mulai membersihkan rumahnya, Sabtu (16/7/2022). Foto humas BNPB
icon caption
Banji di Bekasi mulai surut, warga mulai membersihkan rumahnya, Sabtu (16/7/2022). Foto humas BNPB
Nasional
Sabtu, 16 Juli 2022 20:58

Alhamdulillah, banjir di Bekasi mulai surut

BNPB mengimbau bagi masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir kembali.
swipe

Banjir merendam satu RT di Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu dini hari (16/7), sekitar pukul 02.00 WIB. Genangan di kawasan tersebut telah surut. 

Peristiwa ini terjadi setelah hujan intensitas tinggi mulai pukul 20.00 waktu setempat yang menyebabkan Sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL) meluap dan merendam pemukiman warga yang berada di lokasi aliran sungai.

Hal ini turut disampaikan oleh Laurentius Laga Mukin yang merupakan Ketua Distrik Umat Katolik saat membantu warga terdampak di lokasi kejadian. 

“Hujan sejak jam delapan malam, terlihat aliran air dan langsung banjir merendam pemukiman warga jam 2 pagi tadi,” ujar Laurentius di Teluk Pucung, Kota Bekasi, Sabtu (16/7).

Banjir yang merendam kurang lebih 30 rumah tersebut terpantau setinggi dada orang dewasa. Terdapat kurang lebih 100 orang terdampak peristiwa ini.

Warga terdampak memilih untuk bertahan di lantai dua rumah mereka ketika banjir terjadi. Sedangkan bagi warga yang tidak memiliki lantai dua melakukan evakuasi ke rumah kerabat dekat yang tidak terendam banjir. 

Adapun kondisi banjir telah surut sejak pukul 12.00 waktu setempat. Saat ini para warga gotong royong melakukan pembersihan di area pemukiman dan akses jalan yang terdampak banjir.

“Jam 12.00 tadi banjir sudah surut, saat ini kami sedang berbenah dan melakukan pembersihan bersama-sama,” tutur Laurentius. 

Bantuan logistik berupa nasi bungkus turut diberikan bagi warga terdampak oleh lembaga dan organisasi daerah setempat.

Cuaca di lokasi terdampak terpantau mendung dan berawan. Prakiraan cuaca tiga harian per 16 sampai 18 Juli 2022 yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukan Kota Bekasi didominasi cuaca berawan dan peringatan dini waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada siang hingga menjelang malam hari di wilayah Kota maupun Kabupaten Bekasi pada 18 Juli 2022.

Banjir di Kabupaten Bekasi berangsur surut

Banjir juga merendam tiga kecamatan di Kabupaten Bekasi. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat wilayah terdampak banjir berada di Kecamatan Tambun Utara (Desa Karang Satria, Satria Mekar, Sriamur dan Satria Jaya), Kecamatan Babelan (Kelurahan Kebalen, Desa Babelan Kota dan Desa Buni Nakti) serta Kecamatan Sukawangi (Desa Sukamekar).

Peristiwa yang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Kali Bekasi meluap dan merendam 41 rumah warga dengan tinggi muka air 20 sampai 60 sentimeter pada Sabtu (16/7) pukul 13.45 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi melakukan proses evakuasi warga terdampak ke rumah kerabat dekat yang tidak terdampak banjir serta melakukan pendataan lebih lanjut bersama perangkat desa dan kecamatan setempat.

"Kondisi mutakhir saat ini banjir berangsur surut dan warga yang melakukan evakuasi sudah berangsur kembali ke rumah masing-masing," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya.

Kajian inaRISK menunjukan bahwa Kota Bekasi memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 13 kecamatan sedangkan Kabupaten Bekasi berdampak pada 23 kecamatan.

BNPB mengimbau bagi masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir yang dipicu oleh curah hujan tinggi maupun kiriman aliran air melalui sungai dari daerah yang sedang diguyur hujan.

Bagi daerah yang berada di area aliran sungai dapat melakukan pemantauan dan pembersihan secara berkala serta membuat penahan maupun area penampungan air jika curah hujan tinggi memicu peningkatan tinggi muka air sehingga dapat meminimalisir air memasuki area pemukiman warga.

Pemerintah daerah setempat juga dapat membuat rencana kedaruratan untuk mengantisipasi potensi bencana dengan membuat jalur maupun tempat evakuasi, mempersiapkan peralatan serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendukung giat penanganan darurat bencana.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan