Pihak kepolisian menyatakan tengah mewaspadai orang-orang baru yang direkrut atau tergabung menjadi anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Hal tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi pengamanan menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2019.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan potensi ancaman teorisme masih ada menjelang Natal dan Tahun Baru 2019. Hal tersebut masih menjadi fokus utama pihak kepolisian dalam upaya pengamanan.
Menurut deteksi Densus 88, orang-orang baru yang terpapar paham radikalisme harus lebih diwaspadai. Tim Densus 88 pun telah melakukan pemetaan dan memprofil jaringan JAD sebagai organisasi yang masih banyak tersebar di sejumlah wilayah. Dedi meyakini Densus 88 sudah mengantisipasi dan meminimalisir jaringan JAD.
“Orang-orang yang rekrutan baru itu yang mesti kita waspadai, kalau orang-orang yang cukup lama bergabung di JAD sudah betul-betul kita profil dan kita awasi ketat,” kata Dedi di Jakarta pada Jumat (23/11).
Dedi menerangkan, orang-orang yang baru terpapar paham radikalisme cenderung memiliki semangat untuk melakukan aksi-aksi jihadis. Kendati demikian, Dedi meyakini pihaknya terus melakukan antisipasi dan deteksi dini aksi-aksi terorisme.
Menurut Dedi, dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019 sejumlah wilayah telah dilakukan pemetaan berdasarkan potensi kerawanannya. Ia pun membeberkan Pulau Jawa masih menjadi prioritas utama dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru dari ancaman terorisme.
“Pulau Jawa menjadi prioritas utama kita. Baru setelah itu prioritas kedua Sumatera, yakni daerah Sumut, kemudian Palembang dan Riau,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, selain wilayah-wilayah itu, Sulawesi khususnya Manado, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan juga menjadi wilayah yang tengah dipantau dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019 dari ancaman terorisme.
Menggelar Operasi Lilin
Sebagai upaya pengamanan malam Natal dan Tahun Baru 2019 pihak kepolisian bakal menggelar Operasi Lilin. Untuk memaksimalkan operasi tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian akan mengumpulkan jajaran Kapolda seluruh Indonesia. Ini dilakukan pada 10 Desember 2018 sebagai persiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019.
Adapun pertemuan tersebut digelar untuk mengantisipasi adanya kejahatan atau ancaman tindak pidana terorisme pada saat kegiatan dua perayaan tersebut. Masyarakat pun diminta tetap tenang dan supaya menjalankan rutinitas sehari-hari atau ibadah Natal seperti biasa. Polri sudah bekerja untuk melakukan antisipasi bahkan jauh-jauh hari sebelumnya.