close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Mantan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief (tengah) bergegas saat akan menjalani proses rehabilitasi di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta, Rabu (6/3)./ Antara Foto
icon caption
Mantan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief (tengah) bergegas saat akan menjalani proses rehabilitasi di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta, Rabu (6/3)./ Antara Foto
Nasional
Selasa, 12 Maret 2019 18:13

Andi Arief gugat Karni Ilyas Rp1 triliun

Andi Arief menyatakan tayangan di TV One berdampak buruk pada keluarganya.
swipe

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief akan menggugat pemimpin redaksi TV One Karni Ilyas. Andi merasa dirugikan karena tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, bertajuk "Andi Arief Terjerat Narkoba: Pukulan bagi Kubu 02?" yang disiarkan pada Selasa (5/3) lalu.

Andi mempersoalkan penayangan foto-foto dirinya dalam acara tersebut, ketika ditangkap polisi di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, Minggu (4/3) lalu. Acara ILC juga menampilkan foto yang menunjukkan sosok wanita dan sejumlah barang lain di lokasi tersebut. 

Andi Arief bersama kuasa hukumnya berencana menyeret persoalan tersebut ke meja hijau. Ia menyatakan akan melakukan gugatan perdata senilai Rp1 triliun.

"Saya akan mengambil langkah hukum, kami akan tuntut Rp1 triliun," kata Andi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO), Jakarta Timur, Selasa (12/3).

Menurutnya, tayangan TV One yang menampilkan foto dirinya di Hotel Menara Peninsula telah berdampak buruk terhadap keluarganya, terutama pada anak dan istrinya. Psikologis keluarganya terganggu akibat pemberitaan tersebut.

Andi mengaku telah menerima permohonan maaf secara pribadi dari Nirwan Bakrie, selaku pemilik TV One. Namun ia tetap bersikukuh untuk memperkarakan persoalan ini.

"Jangan mentang-mentang dekat sama polisi bisa melakukan ini terhadap saya. Enggak boleh. Orang lain biasanya mengalah diginiin sama Karni Ilyas. Sama saya enggak bisa. Mentang-mentang sedang di puncak jawara pers, bisa melakukan apa saja kepada masyarakat," ucap Andi.

Selain itu, Andi juga berencana untuk menggugat Hotel Menara Peninsula. Hotel yang berada di daerah Slipi, dinilai berpartisipasi dalam melakukan trial by the press, atau penghakiman melalui media massa, terhadap dirinya.

"Hotel Peninsula di berbagai media sudah menghabisi saya juga, sudah membuat trial by the press juga terhadap saya, saya disebutkan berbagai macam juga di sana, padahal saya rasa tidak alami," ucap Andi.

Sementara itu, penasihat hukum Andi Arief, Hafisullah Amin Nasution, mengatakan saat ini pihaknya sedang fokus untuk mendalami persoalan tersebut agar dapat digugat ke pengadilan.

"Kami masih dalami semuanya dengan bukti-bukti yang ada dan langkah hukum apa yang kita ambil atas kerugian yang dialami Andi Arief, baik materiel maupu non materiel,"  kata Hafisullah.

Namun, ia enggan merinci lebih lanjut rencana pelaporan tersebut. Menurutnya, saat ini pihaknya masih mendalami persoalan tersebut. 

Sebelumnya, Andi telah menyampaikan kekecewaannya pada Karni Ilyas melalui Twitter. Melalui akun pribadi twitternya, Andi menuntut Karni meminta maaf. Ia menuding Karni turut menyebarluaskan foto-foto penangkapan Andi lewat program acara tersebut.

Karni Ilyas pun telah menanggapi cuitan Andi. Menurut Karni, Andi keliru karena dirinya tidak mengatur pergerakan reporter, melainkan koordinator peliputan. 

img
Achmad Al Fiqri
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan