close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Brimob sedang mengangkat peti jenazah Bharatu Muh Saepul Muhdori meninggal dunia ditembak kelompok Ali Kalora, Sabtu (14/12).Alinea.id/Khaerul Anwar
icon caption
Anggota Brimob sedang mengangkat peti jenazah Bharatu Muh Saepul Muhdori meninggal dunia ditembak kelompok Ali Kalora, Sabtu (14/12).Alinea.id/Khaerul Anwar
Nasional
Sabtu, 14 Desember 2019 21:42

Anggota Brimob yang tertembak dimakamkan di Pandeglang

Bharatu Muh Saepul Muhdori meninggal dunia ditembak kelompok Ali Kalora usai salat Jumat di Desa Salubanga Sausu, Kabupaten Parigi Moutong.
swipe


Bharatu Muh Saepul Muhdori, anggota polisi yang gugur saat diserang kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Sulawesi Tengah, merupakan warga Kampung Nagrog, Kampung Banyu Mundu, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi mengatakan, anggota Satuan Brimob Polda Sulteng tersebut dimakamkan di kampung halamannya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pandeglang.

Pukul 11:00 WIB korban sampai di Jakarta dan langsung dijemput oleh Dansat Brimob Polda Banten untuk diantar ke rumah duka di daerah Kaduhejo, Pandeglang.

"Di bawa ke rumah duka dan dimakamkan di TPU Pandeglang," kata Kabid Humas Polda Banten Edy saat dikonfirmasi, Sabtu (14/12).

Bharatu Muh Saepul Muhdori meninggal dunia ditembak kelompok Ali Kalora usai salat Jumat di Desa Salubanga Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Jumat (13/12). Bharatu Saepul gugur akibat luka tempat di bagian leher belakang (pundak) dan perut.

''Bagian sini (sambil menunjuk pundak) dan satu di perut,'' ujar Kapolda Sulteng Irjen Lukman Wahyu Hariyanto, saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sabtu dini hari.

Kapolda Sulteng memastikan pelaku insiden serangan tersebut merupakan kelompok sipil bersenjata yang selama ini diburu oleh pihak kepolisian, yakni dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Menurutnya, pada saat kejadian, sempat terjadi baku tembak antara aparat dari Satuan Tugas Tinombala dan sejumlah terduga teroris itu, namun jarak antara pos dan masjid yang relatif jauh membuat kelompok tersebut berhasil melarikan diri.

''Jaraknya antara masjid itu kurang 400 meter, akhirnya anggota juga baku tembak, diberondong mereka lari. Pasti Ali Kalora,'' ujarnya pulla.

Setelah insiden penyerangan terduga teroris itu, aparat kepolisian telah memperkuat tim di lokasi kejadian.

"Mohon doanya, saya juga sedih. Semoga husnul khotimah,'' ujar Kapolda Sulteng itu pula. (Ant)

img
Khaerul Anwar
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan