Anggota Komisi I DPR Christina Aryani, menaruh harapan besar kepada Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang baru, Laksamana Madya Mohamad Ali. Khususnya pada kasus menonjol yang menyangkut disiplin prajurit.
"Misal pernah ditemukan kasus di mana KRI dimanfaatkan untuk membawa satwa langka dari Papua. Kami harap KSAL memastikan kejadian semacam ini tidak terulang lagi," ujar Christina kepada Alinea.id, Rabu (28/12).
Menurut Christina, Ali merupakan sosok mumpuni dan karena itu diyakini mampu memimpin TNI AL dengan tugas-tugas dan tantangan yang sedemikian kompleks. Ali, sebut dia, mempunyai rekam jejak baik, pernah menjabat Gubernur Akademi Angkatan Laut dan Pangkoarmada.
"Adapun jabatan saat ini sebagai Pangkogabwilhan I memperlihatkan kualitas kepemimpinan yang diyakini bisa membawa TNI AL semakin maju dan profesional ke depan," katanya.
Politikus Partai Golkar itu mengatakan, sosok Mohammad Ali sudah familiar karena sering mendampingi KSAL dalam rapat-rapat kerja bersama Komisi I DPR.
"Sepengenalan kami karena interaksi saat raker beliau orangnya ramah, tenang dan kooperatif," ucap Christina.
Sebagai KSAL yang baru, Christina menitipkan beberapa isu penting yang patut menjadi perhatian seiring fokus Panglima TNI ke depannya. Christina juga optimis koordinasi antara KSAL dengan Panglima TNI akan baik ke depannya.
"Kalau urusan koordinasi dan kerja sama dengan Panglima saya rasa tidak akan jadi masalah, pasti akan sangat kompak. Dan ke depannya karena Panglima TNI punya fokus khusus menangani hot spot, salah satunya Laut Natuna Utara yang juga dikaitkan dengan menjaga kedaulatan, maka KSAL akan memegang peranan sangat penting," jelas Christina.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan alasannya memilih Ali sebagai KSAL yang baru. Menurutnya, Ali dipilih karena memiliki rekam jejak dan jiwa kepemimpinan yang baik.
"Selalu saya melihat rekam jejak. Beliau (Laksamana M Ali) ini kan pernah di Gubernur Akademi AL, pernah di Pangkoarmada, pernah di Pangkogabwilhan. Pengalaman rekam jejak menjadi selalu saya lihat dan beliau memiliki leadership yang baik," ujar Jokowi usai melantik Ali di Istana Negara, Rabu (28/12).
Menurut Jokowi, tanggung jawab Ali sebagai KSAL ke depan ialah kosentrasi terhadap kedaulatan negara di pulau terluar dan terbesar. Salah satunya berkaitan dengan isu Laut Cina Selatan.
Apalagi Indonesia merupakan negara maritim. Di mana sebagian besar wilayahnya merupakan kelautan.