Sembilan orang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (4/5) malam. Salah satu diantara yang terjaring disebut KPK adalah seorang anggota DPR RI.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah pada Sabtu dini hari membenarkan satu anggota DPR RI terjaring OTT. Sisanya diduga adalah pihak pemberi suap. Sehingga, total ada sembilan orang yang diamankan pada Jumat (4/5) malam dari beberapa tempat di Jakarta.
"Sembilan orang yang diamankan terdiri dari anggota DPR RI yang membidangi keuangan. Lalu pihak swasta dan unsur lain. Uang yang diamankan sekitar ratusan juta rupiah diduga terkait dengan proses usulan anggaran," terang Febri seperti dikutip Antara.
KPK menduga telah terjadi transaksi pemberian uang kepada penyelenggara negara. Saat ini, KPK masih memeriksa sembilan orang tersebut yang telah berada di KPK. Rencananya, dalam waktu 24 jam ini KPK akan mengumumkan hasilnya ke publik.
Bamsoet prihatin
Kabar tertangkapnya anggota DPR ditanggapi prihatin oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Padahal kata Bamsoet, sapaannya DPR saat ini tengah membangun kepercayaan publik.
"Saya prihatin dan menyesalkan masih ada peristiwa tangkap tangan oleh KPK terhadap anggota DPR RI," tukas Bamsoet pada Sabtu (5/5).
Politikus Partai Golkar ini menyadari tidak mudah mendorong 560 anggota DPR RI dari 10 partai politik dan berasal dari berbagai latar belakang untuk membangun langkah bersama membangun citra positif dan menjaga marwah DPR RI.
Bamsoet berharap, peristiwa tangkap tangan ini adalah yang terakhir. Sebab saat ini DPR RI sedang dan terus berbenah diri dan menjaga agar partai-partai yang kini berada di Senayan tetap terjaga elektoralnya menjelang Pemilu 2019.
Sebagai Ketua DPR RI, kata Bamsoet dirinya bertekad mewujudkan DPR RI sebagai lembaga parlemen modern dan terpercaya. Agar DPR RI tidak kalah dengan parlemen negara lain serta tertinggal dari perkembangan zaman.