Kebijakan penanganan Covid-19 di Indonesia berjalan sesuai rencana. Di 6 September, kasus baru hanya berada di angka 4.400. Kasus positif Covid-19 semakin menunjukkan penurunan yang signifikan. Bahkan angka kesembuhan kian meningkat sejak Agustus lalu.
“Saya kira kebijakan pemerintah on the track dan sesuai keinginan bersama. Banyak yang menyangsikan sebelumnya, tetapi rakyat bersama pemerintah bergotong royong bergandengan tangan penuh kesabaran,” kata Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/9).
Pada pertengahan Juni, Indonesia sempat memasuki gelombang kedua penyebaran Covid-19 dan mencapai titik puncak pada pertengahan Juli dengan total lebih dari 40.000 kasus dalam sehari. Sejak saat itu, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai diterapkan hingga saat ini.
Penerapan kebijakan tersebut akhirnya mulai membawa angin segar bagi Indonesia sejak Agustus hingga hari ini. Pasien sembuh telah mencapai 90%. Rasio keterisian rumah sakit secara nasional berada di angka 19%. Menengok tiga hari terakhir di bulan September, kasus harian Covid-19 terus konsisten berada di bawah 10.000.
Meski demikian, Rahmad menyatakan, pemerintah dan masyarakat masih tetap harus bergotong royong menekan penurunan kasus.
“Karena ini angkanya masih labil. Amerika sempat turun, kemudian meledak lagi. Saya kira kita perlu tetap menjaga kewaspadaan melawan Covid-19,” katanya.
Masyarakat dinilai menjadi agen terpenting yang berperan dalam mempercepat proses keluarnya Indonesia dari wabah Covid-19.
“Kepada orang-orang yang masih menolak PPKM, bangsa kita ini menjadi contoh banyak negara, terutama Malaysia, terbukti kita mampu mengendalikan bersama,” pungkasnya.