Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, mencatat sebanyak 23 rumah warga mengalami kerusakan akibat angin kencang. Peristiwa ini berlangsung pada Selasa (3/1) sekitar pukul 04.20 WITA.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, angin kencang terjadi bersamaan dengan turunnya hujan lebat di wilayah terdampak.
"Dari total kerusakan rumah, pihak BPBD merinci rumah rusak berat 3 unit, rusak sedang 2 unit dan rusak ringan 18 unit," kata Abdul dalam keterangan resmi, Rabu (4/1).
Selain di sektor pemukiman warga, imbuh Abdul, angin kencang juga menyebabkan kerusakan berat pada satu unit fasilitas umum, dan satu unit pondok pesantren rusak ringan. Abdul menekankan, fenomena ini tidak mengakibatkan adanya korban jiwa atau luka-luka.
"Sebanyak 22 KK (97 jiwa) yang tersebar di empat kecamatan merasakan dampak angin kencang," ujar dia.
Adapun empat kecamatan yang mencakup sejumlah desa terdampak, di antaranya Kecamatan Tepoyo (Desa Paraili, Topoyo, Budong-Budong, Tabolang dan Tumbu); Kecamatan Tobadak (Desa Tobadak); Kecamatan Karossa (Desa Kambunong dan Karossa); dan Kecamatan Budong-Budong (Desa Babana dan Lumu).
BPBD Kabupaten Mamuju telah melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa yang terdampak angin kencang tersebut. Selain itu, personel tim reaksi cepat juga dikirimkan untuk melakukan kaji cepat dan upaya penanganan darurat.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca untuk Kamis (5/1), perlu diwaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang di wilayah Mamuju.
Guna mengantisipasi dampak buruk angin kencang, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terutama terkait bahaya hidrometeorologi.
"Khususnya pada konteks angin kencang, warga setempat dapat melakukan pemotongan ranting-ranting pohon di sekitar rumah, sedangkan dinas terkait dapat memantau pohon dan ranting yang perlu dipangkas, yang berada di ruang publik," tutur Abdul.
Ditambahkan Abdul, ia turut mengimbau warga yang sedang berada di luar ruangan agar segera berlindung di dalam bangunan yang kokoh saat terjadi angin kencang. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi pohon atau papan reklame yang tumbang akibat tertiup angin kencang.