Angka kriminalitas diperkirakan akan meningkat selama bulan Ramadan. Sejumlah faktor menjadi alasan, seperti bahan pokok langka dan harga melejit naik di kalangan masyarakat.
Kriminolog dari Universitas Indonesia, Maria Zuraida mengatakan, kondisi tersebut membuat masyarakat resah dan marah. Akibatnya, mereka tidak segan-segan melakukan tindak kejahatan dengan mendobrak toko-toko yang disinyalir menimbun bahan makanan.
"Asumsi begini, bahan-bahan pokok melejit naik harganya, bahkan menghilang di pasaran. Nampaknya ingin berbuat kriminal dikarenakan sulit mencari pekerjaan padahal ingin menyenangkan keluarganya," ujar Maria Zuraida saat dihubungi, Selasa (5/4).
Sejalan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran memprediksi akan ada peningkatan angka kriminalitas selama bulan Ramadan. Bahkan, dia menyebut, angka kriminalitas akan semakin tinggi menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Fadil pun memerintahkan kepada jajarannya untuk selalu waspada terhadap gangguan kamtibmas dan tindak kejahatan yang kerap terjadi di bulan Ramadan. Pihaknya tidak hanya mencegah kegiatan kontraproduktif selama Ramadhan, tapi memastikan keamanan di Ibu Kota dan mencegah aksi kriminalitas.
"Polda Metro Jaya ingin masyarakat ibadah khusyuk dan ingat bukan hanya menjaga itu, kami juga menjaga agar tidak ada kriminalitas di bulan Ramadhan," tuturnya.
Fadil menyampaikan, berdasarkan data statistik, kriminalitas kerap terjadi pada hari kesepuluh dan hari kesepuluh kedua. Menurutnya, banyak pelaku yang mencoba mencari kesempatan seperti di toko emas, bank, dan toko kelontong yang beroperasi 24 jam.
"Itu kami jaga supaya tidak terjadi gangguan," ujar Fadil.
Fadil berkomitmen untuk memberikan rasa aman di seluruh wilayah hukumnya, terlebih di bulan suci Ramadan. Pihaknya mencatat setidaknya ada 13 kawasan yang ditenggarai kerap menjadi tempat sahur on the road (SOTR) sejumlah komunitas.
Sementara, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, belasan kawasan itu akan dilakukan filterisasi dengan penjagaan ketat oleh petugas. Pelaksanaan filterisasi akan dilakukan sejak 2 April-2 Mei 2022, mulai pukul 01.00-05.00 WIB.
"Ada 13 kawasan. Lima kawasan menjadi tanggung jawab Polda, kemudian dua kawasan tanggung jawab Polres Jakpus, dua kawasan tanggung jawab Polres Jakut, satu kawasan tanggung jawab Polres Jakbar, dua kawasan Polres Jaksel, dan satu kawasan jadi tanggung jawab Polres Jaktim," tuturnya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Kamis (31/3).
Menurut Sambodo, polisi akan mendirikan pos pengamanan di 13 kawasan tersebut. Kendaraan yang dicurigai hendak melakukan SOTR akan dibubarkan.
"Kendaraan-kendaraan masih bisa melintas, tapi apabila ada rombongan-rombongan yang dicurigai melaksanakan SOTR atau balapan liar, tawuran, dan sebagainya, maka akan secara otomatis anggota akan melaksanakan penindakan," tuturnya.
Sambodo menambahkan, ruas jalan mulai Bundaran Senayan sampai Patung Kuda rencananya ditutup selama masa filterisasi berlangsung. Lalu, Jalan Gunawarman, Senopati, sampai kawasan SCBD.
Kawasan yang tak luput dari filterisasi adalah Jalan Asia Afrika dari Bundaran Moestopo sampai Hotel Fairmont, hingga Gerbang Pemuda, serta kawasan Jalan Bulungan-Mahakam dan Barito.
"Disiagakan dari Patroli Presisi Sabhara, Patroli Raimas dari Brimob. Patroli Presisi Lantas yang siap untuk digerakkan ke mana saja apabila ditemukan ada kerumunan-kerumunan massa," katanya.