Para sahabat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyambut baik kebebasan mantan gubernur DKI Jakarta, yang mengakhiri masa hukuman selama satu tahun delapan bulan pada hari ini, Kamis (24/1).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang menjadi rivalnya di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, juga menyampaikan ucapan selamat pada Ahok, karena telah kembali menghirup udara segar.
"Selamat berkumpul kembali dengan keluarga dan kami dari Pemprov DKI Jakarta, memiliki kewajiban untuk memfasilitasi Setiap warga sesuai dengan hak-haknya," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/1).
Politisi Partai Golkar, Tb Ace Hasan Syadzily, juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, Ahok telah menunjukan sikap sebagai manusia yang taat hukum serta bertanggung jawab.
"Dia (Ahok) tidak lari dari tuntutan hukum yang disampaikan sebagian masyarakat dengan berbagai demonstrasi bersamaan dengan Pilkada DKI Jakarta tahun 2016 yang lalu. Selama proses pengadilan, dia jalani dengan penuh semangat dan tanpa mengeluh," kata Ace.
Menurutnya, hal ini terlihat dari beberapa kali kunjungannya ke Mako Brimbo. Ace mengatakan, dirinya selalu diterima Ahok dengan penuh kehangatan.
""selalu ada hikmah yang terbaik atas apa yang telah saya jalaninya,"" kata Ace menirukan ucapan Ahok saat bertemu dengannya di Mako Brimob.
Dalam penjara, kata dia, Ahok juga dapat tetap berkarya, dengan menerbitkan buku yang ditulisnya berjudul Kebijakan Ahok. Ace juga ikut memberikan testimoni dalam buku tersebut.
"Bagi saya, Ahok tetaplah seorang sahabat. Dia telah mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya, dengan menjalani hukuman selama dua tahun. Dia pribadi yang unik, tetap menjadi magnet pemberitaan media dan pembicaraan masyarakat," ucapnya.
Ucapan selamat juga disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni.
"Saya tahu pak Ahok adalah orang yang berintegritas. Dua tahun di penjara tidak membuat cahaya purnama redup, bahkan Insyaallah akan tetap terang setelah keluar dari penjara," katanya.
Dia juga menyarankan agar Ahok membebaskan diri dari hiruk pikuk politik dan menikmati kebersamaan dengan keluarga. Menurutnya ini penting untuk mengganti waktu yang hilang selama mendekam di balik jeruji besi.
"Mungkin di pertengahan tahun 2019, setelah pemilu, Pak Ahok dapat kembali berkiprah di politik nasional. Sebab, Indonesia masih membutuhkan orang seperti Ahok," katanya.