Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan pemulihan banjir di Provinsi DKI Jakarta tidak bisa dilakukan dengan sesegera mungkin. Pasalnya, pemulihan banjir untuk sebagian wilayah di Ibu Kota harus menunggu permukaan air laut surut.
“Untuk pemulihan tidak bisa segera karena sebagian wilayah tersebut menunggu permukaan air laut surut. Jadi, mudah-mudahan lebih cepat lebih baik,” kata Anies di Masjid Hasyim Asy’ari Jakarta pada Kamis (2/1).
Bekas Menteri Pendidikan tersebut menyampaikan demikian menanggapi pertanyaan wartawan terkait antisipasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta jika terjadi banjir susulan akibat hujan deras atau ada kiriman air dalam jumlah besar.
Menurut Anies, Pemprov DKI Jakarta belum melakukan upaya untuk mengantisipasi adanya banjir susulan. Sebab, saat ini pihaknya tengah fokus pada upaya evakuasi penyelamatan warga terdampak banjir.
"Jadi, kami saat ini konsentrasinya pada evakuasi penyelamatan warga. Ini yang kami sedang pastikan berjalan dengan baik," ujar Anies.
Lebih lanjut, Anies tak lupa mengapresiasi masyarakat yang membantu para korban banjir di Jakarta. Selain itu, pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat yang ingin membantu agar langsung menghubungi posko-posko banjir dengan memberikan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat terdampak banjir.
"Banyak dari masyarakat yang ingin membantu. Kami sampaikan terima kasih. Kepada seluruh warga Jakarta dan sekitarnya, bila ingin membantu, datangi pos-pos bencana. Silakan lihat di Facebook, Instagram, kemudian website dari Pemprov DKI. Di situ ada alamat-alamat posko kami," ucapnya.
Menurut Anies, bantuan yang diperlukan masyarakat terdampak banjir antara lain makanan, minuman dan perlengkapan bayi. Anies menuturkan, barang-barang itu sangat dibutuhkan para pengungsi. Terlebih masih banyak sekali tempat-tempat yang tertutup akses jalannya.
"Banyak sekali tempat yang masih tertutup kemarin. Karena itu kalau ada bantuan makanan minuman, kemudian kebutuhan-kebutuhan dasar untuk bayi dan orangtua sulit sampai. Itu yang saya rasa bisa dijadikan kesempatan masyarakat untuk membantu," kata Anies.
Seperti diketahui, hujan deras yang turun sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, menyebabkan banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Di Jakarta, sampai pukul 16.00 WIB diperkirakan sudah ada 19.079 jiwa yang mengungsi. Belasan ribu orang tersebut tersebar di lima wilayah di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta pun menerjunkan 120 ribu petugas untuk menanggulangi banjir tersebut.
Berdasarkan data dari BPBD, pintu air Katulampa berstatus Siaga 4 (70 cm/mendung), pintu air Depok berstatus Siaga 3 (220 cm/mendung) dan pintu air Manggarai berstatus Siaga 2 (895 cm/mendung). (Ant)