close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan membuat pengolahan sampah berteknologi tinggi dengan anggaran Rp3,8 triliun. / Facebook
icon caption
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan membuat pengolahan sampah berteknologi tinggi dengan anggaran Rp3,8 triliun. / Facebook
Nasional
Kamis, 25 Oktober 2018 06:03

Anies bikin teknologi pengolahan sampah Rp3,8 triliun

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan membuat pengolahan sampah berteknologi tinggi dengan anggaran Rp3,8 triliun.
swipe

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan membuat pengolahan sampah berteknologi tinggi dengan anggaran Rp3,8 triliun.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunjuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pemilik proyek teknologi fasilitas pengelolaan sampah intermediate treatment facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara dengan anggaran Rp3,8 triliun atau US$250 juta.

"Rencana anggaran untuk ITF sebesar US$250 juta atau Rp3,8 triliun," ujar Sekretaris Perusahaan PT Jakpro, Hani Sumarno, di Jakarta pada Rabu (24/10).

Hani melanjutkan lokasi pembangunan ITF Sunter merupakan Lokasi Stasiun Peralihan sebelum sampah di kirim ke Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat sejak tahun 2000.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji menggambarkan tempat pengelolaan sampah berbasis teknologi pengelolaan sampah itu seperti pabrik sampah namun tidak memerlukan ruang yang besar seperti di Bantargebang.

Teknologi pengelolaan sampah ITF mendorong iklim yang sehat berorientasi ekonomi sirkulasi yang berarti sampah yang tidak dapat didaur ulang akan diproses di ITF Sunter sehingga menekan dampak negatif yang selama puluhan tahun terjadi akibat residu tidak dikelola.

Pembangunan ditargetkan akan selesai dalam tiga tahun dengan peletakan batu pertama pada Desember 2018.

Sebelumnya, polemik sampah antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menjadi sorotan publik akibat dana hibah kemitraan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang disebut Pemkot belum dibayarkan sejumlah Rp2,09 triliun untuk membantu meneruskan proyek pembangunan Flyover atau Jalan Layang Cipendawa, Jalan Layang Rawa Panjang sebagai jalur truk sampah dari ibu kota, juga untuk pembebasan lahan Jalan Siliwangi.

Sementara pihak Pemprov sendiri mengaku sudah memenuhi kewajibannya yakni membayarkan dana hibah ke Pemkot Bekasi untuk kerja sama pemanfaatan lahan Bantargebang yang digunakan sebagai lokasi TPST tahun 2018 sebesar Rp194 miliar. Sementara, untuk tahun 2019 direncanakan sebesar Rp141 miliar.

Hingga akhirnya pada Senin (22/10), dua pemimpin daerah tersebut bertemu dan membicarakan masalah ini di Balai Kota Jakarta serta akan melakukan pertemuan berikutnya pada Kamis (25/10).

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyatakan Pemprov DKI Jakarta tidak mempermasalahkan biaya untuk pembangunan fasilitas ITF tersebut.

"Mahal atau murah itu bukan soal rupiahnya, tapi juga soal manfaatnya," ucap Anies di Balai Kota.

Fasilitas pengelolaan sampah ITF di Sunter diperkirakan akan mengurangi beban TPST Bantargebang yang harus mengelola 7.000 ton sampah dari ibu kota setiap hari.

Fasilitas ini, akan segera dimulai pembangunannya dengan peletakan batu pertama pada Desember 2018 yang menghabiskan waktu selama dua tahun.

Fasilitas ini diperkirakan akan mampu menghasilkan listrik 35 megawatt dari pengolahan sampah sebanyak 2.200 ton per hari. (Ant).

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan