Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menegaskan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk memfasilitasi seluruh kebutuhan hunian warganya. Fasilitas ini ditujukan bukan hanya bagi warga yang mencari hunian, namun juga yang memiliki hunian.
Hal ini disampaikan Anies saat meresmikan 1.348 Unit Hunian Jakhabitat DP Nol Rupiah Menara Kanaya Nuansa Cilangkap dan Menara Swasana Nuansa Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Kamis (8/9). Program ini ditujukan untuk memberikan hunian berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Saya ingin ajak melihat skala luasnya, mengapa kita memiliki Jakhabitat? Dan di dalamnya ada program DP Nol, Rusunawa, Penataan Kampung hingga SIRUKIM untuk daftar. Ini untuk mereka yang mencari rumah. Namun kita di (Pemprov DKI) Jakarta harus memfasilitasi baik yang punya rumah maupun yang mencari rumah," kata Anies dikutip dari keterangan resmi, Jumat (9/9).
Anies mengatakan, pemilik dibebaskan atas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) apabila nilai hunian di bawah Rp2 miliar. Sementara, pemilik hunian dengan nilai di atas Rp2 miliar tidak dikenai pajak untuk 60 meter persegi pertama.
Sedangkan bagi masyarakat yang mencari rumah, Pemprov DKI menyiapkan mekanisme berdasarkan kelompok penghasilan seperti Rusunami, Rusunawa, dan lain sebagainya. Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masing-masing atas tempat hunian.
Anies mengatakan, hunian DP Nol terbilang unik, sebab program ini masuk dengan mekanisme pasar tapi ada peran pemerintah dengan intervensi down payment. Dikatakannya, tingkat keterisian hunian DP Nol sudah mencapai 95%.
"Artinya kita memiliki demand yang tinggi. Jadi ini skema yang menarik bagi swasta juga, dan mudah-mudahan bisa semakin eskalasi lebih banyak lagi,” ujarnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta, Sarjoko, Pemprov DKI Jakarta sejak 2018 berkolaborasi dengan BUMD, BUMN maupun swasta untuk melaksanakan penyediaan hunian yang terjangkau, dan pemberian fasilitasi pembiayaan pemilikan rumah tanpa DP bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Penyediaan hunian milik DP Nol Rupiah tidak hanya dibangun dengan kualitas fisik yang baik, namun juga didukung dengan sarana prasarana pendukung yang lengkap, mulai dari sarana untuk bersosialisasi, ruang ibadah, pendidikan, akses transportasi terintegrasi, hingga akses untuk penyandang disabilitas," ujar Sarjoko.
Sebagai upaya memberikan pelayanan perumahan yang terintegrasi di Kota Jakarta, kata Sarjoko, pendaftaran hunian DP Nol Rupiah dilaksanakan secara online. Sarjoko menyebut pendaftaran akan dibuka dan dapat diakses dalam waktu dekat melalui aplikasi Sistem Informasi Perumahan Permukiman (SIRUKIM).
Sarjoko menyebut, aplikasi ini juga terkoneksi dengan aplikasi sistem kependudukan yang dikelola oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, dan aplikasi sistem perpajakan yang dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah DKI Jakarta.
"Sehingga memudahkan dan mempercepat petugas dalam melaksanakan verifikasi atas kevalidan administrasi kependudukan serta kepemilikan aset rumah dari para calon penerima manfaat,” terang Sarjoko.
Sebanyak 1.348 unit yang diresmikan terdiri dari 480 unit hunian Menara Swasana Nuansa Pondok Kelapa (236 unit tipe studio dan 244 unit tipe 2 kamar tidur) dan 868 unit hunian Menara Kanaya Nuansa Cilangkap (538 unit tipe studio dan 330 unit tipe 2 kamar).
Menara Kanaya Nuansa Cilangkap dibangun di atas lahan seluas ± 2,9 hektare dengan tinggi 24 lantai. Sedangkan Menara Swasana Nuansa Pondok Kelapa juga dibangun di atas lahan seluas ± 2,9 hektar dengan tinggi 20 lantai.