Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, bangunan Jakarta International Stadium (JIS) merupakan mahakarya dari anak-anak Indonesia yang berhasil dibangun pada masa kepemimpinannya. Dia pun mengaku bersyukur, bangunan yang dalam proses pembangunannya melewati proses panjang di tengah pandemi Covid-19, berhasil berdiri dan memiliki fungsi beragam.
“Mudah-mudahan ini memiliki dampak positif. Setiap kali masuk, saya merasakan haru, rasa syukur, bahagia, seperti kemarin datang di konser Dewa 19. Luar biasa itu, puluhan ribu orang ada di sini, dan saya merasakan saat JIS masih tanah kosong,” kata Anies dalam perbincangannya di kana youtube Merry Riana, ditulis Sabtu (11/2).
Menurut Anies, JIS merupakan bangunan multimanfaat, karena bisa digunakan sebagai arena olahraga, konser musik, bahkan pendidikan. Dia juga menyatakan, JIS dibangun dengan konsep green building yang berteknologi.
Bahkan, kata Anies, JIS menjadi satu-satunya stadion di dunia yang atapnya dibangun di bawah, kemudian setelah terangkai seluruhnya, didongkrak untuk dipasang di atas stadion.
“Di mana-mana stadion kan atapnya dipasang di atas. Ini enggak. Jadi dibuat di bawh lalu didongkrak ke atas. Padahal berat atap JIS itu sekitar 3.400 ton. Kira-kira kalau satu mobil aja itu beratnya sekitar 1,5 ton. jadi bayangkan 2000 mobil diangkat bersamaan ke atas,” tutur Anies.
Cara ini dilakukan karena waktu pembangunan yang sudah terbatas. Tak hanya itu, Anies mengaku, cara pembuatan atap JIS yang tidak biasa tersebut akhirnya menjadi sebuah keberhasilan dan menjadi bahan materi perkuliahan dan seminar untuk Teknik Sipil di seluruh dunia.
“Nah sekarang ini menjadi bahan-bahan kuliah, bahan seminar Fakultas Teknik Sipil di seluruh dunia. ‘Mengerjakan begitu ternyata bisa ya dengan cara seperti itu’, ya begitulah, dan ini di Indonesia. Jadi ini menunjukkan bahwa kalau kita yang namanya punya target harus tinggi, sehingga kita bisa memaksimalkan potensi kita,” ujar dia.
Anies juga menceritakan, pembangunan JIS yang berlangsung saat pandemi Covid-19 menyebabkan prosesnya tidak diketahui masyarakat secara luas. Dari penuturannya, JIS dibangun dengan 4.300 orang tenaga kerja yang seluruhnya diisolasi di dalam stadion, guna menghindari penyebaran Covid-19.
“Seluruh proses pembangunan ini nggak kelihatan di belakangnya ke depan publik. Di dapurnya itu panjang betul dan di masa pandemi lagi. Semua orang gak ada yang boleh keluar kecuali yang nyiapin logistik dan makanan. Semua diisolasi di dalam sekitar 4.300 orang, disiapkan asrama di situ. Ini memang aturannya membolehkan konstruksi terus lanjut, tapi semua pekerjanya gak boleh keluar masuk sembarangan,” ucap Anies.