Aliansi mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa mengkritik pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada hari ini (Jumat, 30/9). Dalam aksi tersebut, seorang massa diduga penyusup diamankan petugas.
Seorang massa berjenis kelamin pria yang mengenakan kaos hitam dan topi berwarna senada itu mulanya diamankan mahasiswa. Dia diduga memakai jaket almamater milik kampus lain, tetapi yang bersangkutan tidak berasal dari kampus tersebut.
Sekitar pukul 17.37 WIB, petugas mengamankan orang tersebut dan membawanya menjauh dari massa aksi untuk dimintai keterangan. Saat dikonfirmasi, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, membenarkannya.
"Ada satu orang yang diamankan," kata Komarudin kepada wartawan di kawasan Patung Kuda Arjuna, Jumat (30/9).
Polres Metro Jakarta Pusat tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada pria tersebut hingga kini. "Kita sedang periksa maksud yang bersangkutan [memakai] jaket almamater orang lain," jelas Komarudin.
Sebelumnya, mahasiswa yang menggelar demonstrasi terlibat aksi saling dorong dengan petugas kepolisian. Peristiwa terjadi pada pukul 16.16 WIB.
Hal itu terjadi karena massa aksi melebarkan barisan hingga ke trotoar di bundaran air mancur Silang Monas. Akibatnya, jalan menuju ke arah bundaran terblokade, tepatnya dari Jalan MH Thamrin menuju Jalan Budi Kemuliaan dan Jalan Medan Merdeka Selatan.
Aparat kemudian bergerak dengan meminta massa kembali ke posisi semula lantaran berdampak terhadap arus lalu lintas. Situasi lalu memanas dan massa aksi terlibat adu argumen dengan aparat.
Aparat lantas mencoba mengurai jalanan yang sempat diblokade dengan mendorong mundur mahasiswa. Akibatnya, aksi saling dorong pun terjadi. Perselisihan berlangsung beberapa saat hingga akhirnya massa kembali ke barisan kecil dengan dikelilingi petugas polisi.
Pantauan Alinea.id, massa membubarkan diri sekitar pukul 17.55 WIB. Massa mengakhiri aksi demonstrasi usai menyampaikan tuntutan dalam keterangan pers. Dalam keterangan tersebut, aliansi mahasiswa berencana kembali menyuarakan aspirasi dalam aksi lanjutan pada 20 Oktober 2022.