close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pemain badminton legendaris Susi Susanti (kanan) dan mantan bintang tenis Yustedjo Tarik (kiri) menyalakan obor Asian Games di kompleks Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta / Antara Foto
icon caption
Pemain badminton legendaris Susi Susanti (kanan) dan mantan bintang tenis Yustedjo Tarik (kiri) menyalakan obor Asian Games di kompleks Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta / Antara Foto
Nasional
Jumat, 03 Agustus 2018 12:05

Api Asian Games dibawa ke Candi Tinggi Muaro Jambi

Api Asian Games 2018 tiba di Jambi, Jumat (3/8) sebagai rangkaian perjalanan api yang dibawa dari New Delhi, India.
swipe

Api Asian Games 2018 tiba di Jambi, Jumat (3/8), dan langsung dibawa ke puncak Candi Tinggi yang berada di situs purbakala percandian Muaro Jambi sebagai rangkaian perjalanan api dari New Delhi, India.

Wakil Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno membawa api dalam Tinder Box yang sebelumnya dibawa dari Bandara Sultan Thaha Jambi.

Api selanjutnya dibawa lari di kompleks purbakala sebelum diserahkan ke Bupati Muaro Jambi, Masnah Busyroh yang sudah menunggu di puncak candi.

Serah terima dilakukan dengan cepat di salah satu candi yang berada dalam situs agama Budha terbesar Sumatra itu.

Wakil Bupati Muara Jambi secara resmi menyerahkan api ke Bupati Muaro Jambi. Setelah itu, api dikembalikan ke perwakilan INASGOC.

Bupati Muaro Jambi Masnah Buysro mengatakan, Candi Muaro Jambi dipilih sebagai titik awal rute Tinder Box api Asian Games lantaran merupakan salah satu ikon Provinsi Jambi yang harus dipromosikan seiring dilangsungkannya Asian Games.

"Kami ingin candi ini dikenal oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia, karena candi ini salah satu candi Budha tertua di Indonesia dan banyak yang belum mengetahui mengenai candi ini," paparnya di Candi Muaro Jambi, Jumat (3/8).

Api Asian Games dibawa ke puncak Candi Tinggi di situs purbakala percandian Muaro Jambi. (Kudus/Alinea)

Lebih lanjut, Masnah Busyo berharap perhelatan  Asian Games dapat berjalan lancar dan sukses agar nantinya multi efek dari perhelatan tersebut mampu menjalar ke segala bidang, tak terkecuali di Provinsi Jambi.

"Dukung terus Asian Games XVIII, sukses," tutur dia.

Situs purbakala kompleks percandian Muaro Jambi adalah sebuah kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Asia Tenggara, dengan luas 3.981 hektare yang kemungkinan besar merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu.

Kompleks percandian ini terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi tepatnya di tepi Batang Hari, sekitar 26 kilometer arah timur Kota Jambi.

Candi Muaro Jambi merupakan kompleks candi yang terbesar dan yang paling terawat di pulau Sumatra. Sejak 2009, Kompleks Candi Muaro Jambi telah diusulkan ke UNESCO untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia.

Sementara itu, masyarakat Jambi antusias menyambut kedatangan obor Asian Games ke- XVIII saat singgah di daerah yang memiliki julukan tanah sepucuk Jambi Sembilan Lurah tersebut.

Salah satu masyarakat,  M.Ridwan mengaku dirinya hampir lupa bahwa Asian Games akan dihelat sebentar lagi, apabila obor Asian Games tak menyambangi daerahnya.

"Saya sibuk kerja, jadi tak sadar kalau Asian Games sebentar lagi, pas melihat ada pawai obor, oh iya sebentar lagi dimulai," paparnya Jambi, Jumat(3/8).

Hal serupa namun tak sama juga diungkapkan oleh masyarakat Jambi lainnya, yaitu Lutfi yang mengatakan dirinya sangat semangat menyambut pesta olahraga se-Asia tersebut, karena momen yang amat langka. Meski demikian, Lutfi mengakui semarak Asian Games di daerahnya belum seperti di daerah lainnya.

"Apalagi jika dibandingkan dengan Palembang. Mungkin karena Palembang merupakan tuan rumah, sehingga lebih meriah," paparnya.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan