Asisten rumah tangga Ferdy Sambo, Susi, mengaku merasa takut ketika menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Hal itu disampaikan dalam persidangan pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (31/10).
Keterangan itu diketahui dari jawaban Susi ketika menerima pertanyaan dari hakim. Susi juga sempat merasa panik ketika menjalani pemeriksaan.
“Lebih takut kamu di sini daripada diperiksa polisi?” tanya hakim.
“Takutan di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan), soalnya saya tidak tahu apa-apa, pertama kejadian saya panik juga,” jawab Susi.
Maka dari itu, hakim meragukan keterangan Susi yang ada dalam BAP. Susi juga menyebut, Brigadir J belum sempat membopong Putri, sementara pada saat lalu, dirinya mengiyakan tindakan Brigadir J untuk mengangkat Putri.
Disisi lain, tindakan Brigadir J itu dianggap sebagai pelecehan terhadap Putri. Pelecehan itu yang akhirnya berbuahkan sejumlah tembakan terhadap ajudan Sambo tersebut.
Hakim berencana untuk menggali lebih jauh soal rasa takut yang dimiliki Susi. Pemeriksaan yang dilakukan Susi juga sering dilakukan dan lancar dijalani.
“Jadi semua BAP mu ke penyidik enggak benar? Dengar dulu, karena kamu takut, jadi semua keterangan polisi gimana?” tanya hakim.
“Saya sebenarnya, Om Josua belum sempat angkat ibu,” ujar Susi.
Sementara itu, Bharada Richard Eliezer Pudihan Lumiu atau Bharada E menuding sejumlah kebohongan Susi dalam persidangan pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J. Bharada E mengatakan, pernyataan Susi terkait Sambo yang kerap menempati rumah di Saguling dan Duren Tiga adalah tidak benar. Sebab, Sambo justru hanya menempati rumah di Jalan Bangka.
“Mohon izin yang mulia untuk keterangan dari saudara saksi banyak yang bohong nya,” kata Bharada E di PN Jaksel, Senin (31/10).
Selain itu, keterangan Susi soal isolasi mandiri di Duren Tiga juga dibantah oleh Bharada E. Menurut Bharada E, isolasi mandiri justru berjalan di rumah Jalan Bangka, bersama dengan dirinya dan para ajudan.
“Isolasinya dilaksanakan di kediaman Bangka yang mulia, setelah saudara FS terkena covid setelah itu anaknya perempuann yang Datia kena covid juga. Dan isolasinya juga di Jalan Bangka dan tidak pernah ada isoalasi di Duren Tiga,” ujar Bharada E.
Bharada E juga menyatakan, Briagdir J memiliki kamar di Saguling. Pernyataan ini pun sekaligus membantah keterangan Susi soal hal serupa.
Susi juga mengaku tidak pernah melihat adanya senjata laras panjang. Padahal ada empat orang termasuk mereka berdua yang berada dalam mobil bersamaan dengan senjata tersebut.