Media Asia Sentinel akhirnya meminta maaf kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat atas tulisan terkait Bank Century.
Dilansir pada Rabu (19/8) malam, redaksi Asia Sentinel yang berbasis di Hong Kong itu mengumumkan permintaan maafnya. (Baca: Apology to President Yudhoyono and the Democrat Party of Indonesia).
Redaksi Asia Sentinel menegaskan ingin menarik kembali tulisan yang dipublikasikan pada 10 September 2018 lalu. Tulisan itu berisi tentang mantan Presiden SBY dan kasus Bank Century di Indonesia.
Tulisan itu ditulis sendiri oleh Pemimpin Redaksi Asia Sentinel John Berthelsen. Diakui redaksi, tulisan itu secara tidak adil menuduh terkait gugatan yang sedang berlangsung mengenai dampak dari kasus Bank Century.
"Kami mengakui bahwa kami tidak mencari komentar yang adil dari orang-orang yang disebutkan dalam artikel itu dan bahwa artikel itu hanya satu sisi, serta melanggar praktik jurnalistik yang berimbang," tulis redaksi Asia Sentinel.
Berita itu membuat pembahasan di media-media Indonesia. Akhirnya, SBY juga meradang lantaran ketidakadilan dalam pemberitaan tersebut.
Redaksi Asia Sentinel telah menarik berita dari laman resmi mereka. Redaksi Asia Sentinel juga meminta maaf secara sungguh-sungguh dan tegas kepada mantan Presiden SBY, Partai Demokrat, dan siapapun yang terhina akibat artikel tersebut.
"Terlebih kepada rakyat Indonesia akibat penghinaan yang mungkin kami timbulkan dengan berita tersebut," imbuh redaksi.
Lebih lanjut, redaksi Asia Sentinel mengaku sangat menyesal terutama terhadap rasa sakit yang ditimbulkan oleh penghakiman dan ketidakadilan tulisan itu.
Akhirnya, redaksi Asia Sentinel menyatakan rasa hormat yang tinggi kepada mantan Presiden SBY yang telah melayani negaranya di atas perbedaan, dan secara luas dihormati sebagai negarawan di Asia.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Andi Arief mengapresiasi permintaan maaf John Berthelsen.
"Akhirnya John Berthelsen dan Asia Sentinel meminta maaf pada SBY dan Partai Demokrat. Ini belum selesai, pihak dalam negeri yang menyebarkan info fitnah akan kami kejar," tulisnya melalui akun Facebook.