close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat diwawancarai wartawan di kantor KKP, Selasa (28/2/2023). Alinea.id/Erlinda PW
icon caption
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat diwawancarai wartawan di kantor KKP, Selasa (28/2/2023). Alinea.id/Erlinda PW
Nasional
Selasa, 28 Februari 2023 20:09

Aspal tumpah di Perairan Nias, Menteri KKP: Karena cuaca buruk!

Pada 11 Februari 2023, Kapal MT AASHI asal Republik Gabon kandas dan mencemari Perairan Nias Utara, Kecamatan Tugala Oyo.
swipe

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan, penyebab terjadinya aspal tumpah sebanyak 3.595 metrik ton di Perairan Nias dipicu adanya cuaca buruk. Diketahui pada 11 Februari 2023, Kapal MT AASHI asal Republik Gabon kandas dan mencemari Perairan Nias Utara, Kecamatan Tugala Oyo.

“Itu terjadi karena cuaca buruk. Jadi kapalnya terdampar, kandas,” ujar Trenggono pada wartawan di kantor KKP, Selasa (28/2).

Berdasarkan hasil identifikasi Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Trenggono mengungkapkan kapal tersebut berasal dari perusahaan representative pemilik kapal MT AASHI, yaitu PT RBS dan PT NSI.

Trenggono pun menyampaikan, kedua perusahaan itu bersedia untuk segera melakukan tanggungjawabnya membersihkan sisa-sisa pencemaran dari aspal tumpah tersebut. Pembersihan perairan tersebut juga harus dilakukan secara menyeluruh dengan peralatan dan logistik yang perusahaan miliki.

“Memang tidak cepat, tetapi saya kira itu harus dilakukan,” kata Trenggono.

Menteri KKP ini juga mengutarakan, seharusnya perusahaan sudah memiliki langkah preventif sebelum kapal tenggelam meski karena faktor cuaca. Sehingga peristiwa seperti ini tak perlu terjadi. Trenggono bilang, pihaknya sebagai pengelola dan pengawas ruang laut, ke depannya akan memastikan perusahaan kapal agar melakukan pencegahan.

Sebelumnya, Menurut Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Adin Nurawaluddin, pihaknya telah melakukan pemantauan via citra satelit dan pengamatan dari udara dengan armada pengawasan udara (airborne surveillance). Hasilnya, terdapat gumpalan aspal mentah ditemukan di wilayah perairan pulau Nias dalam radius di sekitar 5,6 mil laut dan yang terjauh 15,5 mil laut ke arah Selatan dari titik karamnya kapal MT AASHI.

Dari hasil pemeriksaan, aspal tumpah sebanyak 3.595 metrik ton itu tumpah disebabkan kebocoran pada water ballast tank kapal. Aspal tumpah melalui ventilasi ruangan.

“Dari hasil pengamatan melalui penyelaman, kapal tersebut kandas pada lokasi perairan berpasir. Namun, petugas menemukan terdapat gosong karang tepat 0,5 mil laut dari posisi kapal kandas ke arah laut,” tuturnya.

Adin mengungkapkan, untuk penyelesaian dampak kerugian terhadap sumber daya ikan dan lingkungannya serta masyarakat sekitar, maka akan dilaksanakan melalui mekanisme penyelesaian sengketa di luar pengadilan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 28 Tahun 2020 tentang tata Cara Penyelesaian Sengketa Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, termasuk penggantian kerusakan dan pemberian ganti rugi kepada masyarakat terdampak dengan membentuk Tim Ahli untuk menganalisa dan menghitung valuasi ekonomi kerusakan SDI dan lingkungannya, khususnya di wilayah pesisir, padang lamun, terumbu karang dan kawasan konservasi serta kerugian masyarakat terdampak.

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan