close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Awan panas guguran terpantau dari puncak merapi ke arah Kali Bebeng Magelang, Kamis (9/12/2021). Foto twitter: BPPTKG
icon caption
Awan panas guguran terpantau dari puncak merapi ke arah Kali Bebeng Magelang, Kamis (9/12/2021). Foto twitter: BPPTKG
Nasional
Kamis, 09 Desember 2021 19:16

Awan panas guguran terjadi di Merapi, jarak luncuran 2.200 meter

Pengamatan yang dilakukan hingga pukul 12.00 WIB juga mengidentifikasi adanya satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 4 mm.
swipe

Awan panas guguran terpantau dari puncak Merapi pada 9 Desember pukul 16.38 hari ini. Tercatat di seismogram amplitudonya adalah 21 mm dengan durasi 174 detik. Jarak luncuran sepanjang 2.200 meter ke arah Kali Bebeng, Magelang.

Berdasarkan pengamatan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam keterangan resminya, gempa guguran tersebut, memiliki amplitudo 3-16 mm dengan lama gempa 41-162 detik. Awan panas itu disertai dengan 23 kali gempa guguran.

Pengamatan yang dilakukan hingga pukul 12.00 WIB juga mengidentifikasi adanya satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 4 mm dan lama gempa 22 detik. Di samping itu terjadi dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-4 mm dan lama gempa 50-181 detik.

Kendati demikian, gunung api tertutup kabut sehingga asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan dan angin lemah bertiup ke arah barat. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Kali Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, dan Kali Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta diharapkan melakukan antisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawab Bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan. Terakhir pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan