Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas turut berdukacita atas berpulangnya Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra. Menurutnya, Indonesia kehilangan sosok pakar kesejarahan berkaliber dunia.
"Indonesia berduka. Almarhum adalah intelektual Tanah Air berkaliber dunia. Karya, ide dan gagasannya sangat mencerahkan, terutama pada ilmu kesejarahan yang menjadi bidang kepakarannya," kata Yaqut dalam keterangan resmi, dikutip Senin (19/9).
Menurut Yaqut, Azyumardi sangat responsif dan kontributif terhadap dinamika perkembangan zaman. Salah satunya melalui berbagai karya tulis dalam bidang akademik maupun sosial.
"Sebelum mengenal beliau secara langsung, saya sudah lebih dulu mengenal Pak Azyumardi Azra dari karya akademik dan karya sosialnya. Beliau sangat produktif menulis, baik dalam bentuk buku, artikel jurnal dan tulisan-tulisan populernya di media massa. Tepat kalau beliau dijuluki sebagai cendekiawan yang konsisten dengan dunia akademik dan selalu berpikir dengan tangannya," papar Yaqut.
Pria yang akrab disapa Gus Men tersebut menyampaikan, Azyumardi juga berkecimpung di masyarakat dengan terlibat di berbagai organisasi sosial dan profesi, termasuk sebagai Dewan Pers. Menurutnya, sosok Azyumardi adalah intelektual muslim par exellence yang selalu menyuarakan moderasi beragama dalam karya-karyanya.
"Seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri berutang dalam ide dan gagasan hingga bisa berkembang pesat hingga sekarang," tuturnya.
Yaqut mengatakan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berkembang pesat adalah rangkaian dari warisan Azyumardi yang juga merupakan seorang guru besar di universitas tersebut.
Selain itu, imbuhnya, Azyumardi juga merupakan sosok yang sederhana. Ia merupakan ilmuwan berwatak organik dan akademisi yang membumi.
"Kesederhanaannya adalah tadan bagi semua akademisi dan intelektual di Indonesia. Indonesia berduka, semoga almarhum senantiasa mendapat limpahan rahmat Allah SWT. Aamiin," ujar Yaqut.