Badan Keamanan Laut (Bakamla) membenarkan kabar meninggalnya seorang personelnya, M. Ary Adithya Hasibuan, saat mengikuti coast guard basic training (CGBT).
"Benar bahwa salah satu siswa CGBT Bakamla RI meninggal dunia saat menempuh pelatihan," kata Kepala Bakamla, Laksdya TNI Aan Kurnia, dalam keterangannya, Selasa (20/9).
"Saya selaku Kepala Bakamla RI mewakili seluruh keluarga besar Bakamla RI menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ary Hasibuan," imbuh dia.
CGBT merupakan pendidikan dasar yang harus dilalui seluruh personel yang baru bergabung dan dinyatakan lulus rangkaian tes penerimaan sebelumnya. Namun demikian, Bakamla mengklaim, CGBT bukan pelatihan militer lantaran lebih bernuansa bela negara dan sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) organisasi.
Ary bergabung dan menempuh CGBT di Jawa Timur (Jatim) bersama rekan seangkatannya. Sebelum menempuh pelatihan, serangkaian tes kesehatan dilakukan sebagai syarat wajib.
Saat dilakukan cek medis, Ary diketahui memiliki riwayat penyakit dan membutuhkan perhatian khusus. Namun, korban di sebut tetap menempuh CGBT dengan intensitas latihan yang lebih ringan dari rekan sejawatnya.
Ketika CGBT, tepatnya lari sore, Ary sempat dibawa ke rumah sakit (RS) oleh rekan seangkatannya. Kondisinya terus menurun saat dirawat dan meninggal pada malam harinya.
Hasil diagnosis dokter RSPAL menyebutkan, Ary meninggal karena acute liver failure (gagal hati akut). "Selamat jalan, Ary. Kegigihan dan tekadmu menjadi penjaga laut nusantara akan terus terkenang," ucap Aan.
Kabar ini sebelumnya sempat viral di media sosial lintas platform. Informasi awal berawal dari kiriman seorang netizen, yang mengaku sebagai teman Ary, di Reddit.