close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto. Foto: dpr.go.id/Jaka/nvl
icon caption
Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto. Foto: dpr.go.id/Jaka/nvl
Nasional
Rabu, 07 Desember 2022 17:18

Bambang Pacul minta BNPT evaluasi program deradikalisasi

Peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar seharusnya juga dapat diantisipasi oleh jajaran aparat keamanan.
swipe

Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, mengusulkan program deradikalisasi yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dievaluasi. Pangkalnya, pelaku bom bunuh diri, yakni Agus Sujarno atau Agus Muslim merupakan residivis atau mantan terpidana terorisme.

"Menurut catatan sementara korban ini diduga itu adalah mantan napi terorisme yang sudah terkena hukuman empat tahun di Nusakambangan. Kalau keluarnya begini, berarti kan ada dugaan belum sembuh, maka ini harus dilakukan peningkatan lagi deradikalisasi," ujar Bambang Pacul di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/12).

Pacul menegaskan, peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar seharusnya juga dapat diantisipasi oleh jajaran aparat keamanan. Menurut Pacul, aparat seharusnya memiliki internal security sistem untuk mencegah terjadinya aksi teror.

"Jadi internal security system ini harus ditata ulang, kalau di banyak negara kan sudah ada internal security, semua negara punya yaitu sistem yang bisa kita baca bersama," tegas Bambang.

Dia pun meminta Polri hingga BNPT meningkatkan kewaspadaan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Tingkat kewaspadaan harus dinaikkan, ini menyangkut penegak keamanan yang didalamnya ada BNPT, kepolisian dan intelejen," katanya.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR Hinca Pandjaitan menilai, aparat terkesan lengah sehingga terduga teroris dengan mudahnya menerobos Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat.

"Kita berduka untuk polisi yang jadi korban bom bunuh diri ini. Sangat mengejutkan kita semua. Terkesan kita lengah selama ini," ujar Hinca di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/12).

Selain meminta aparat meningktkan kewaspadaan, Hinca juga menegaskan jika kasus Mapolsek Astana Anyar harus menjadi pelajaran bagi aparat. Hinca dalam hal ini menyinggung kinerja BNPT dan Densus 88 Antiteror Polri.

Oleh sebab itu, politikus Partai Demokrat ini menyatakan, akan meminta penjelasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit terkait kinerja Densus 88.

"Ini peringatan keras ke BNPT dan aparat penegak hukum kita khususnya Densus 88. Segera tangani dengan baik dan fokus. Kami akan minta penjelasan Polri soal ini," ucapnya.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan