close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meresmikan instalasi seni bambu getah getih di Bundaran HI,  pada 16 Agustus 2018. / Facebook Anies Baswedan
icon caption
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meresmikan instalasi seni bambu getah getih di Bundaran HI, pada 16 Agustus 2018. / Facebook Anies Baswedan
Nasional
Jumat, 19 Juli 2019 06:15

Bambu Getah Getih dibongkar, Warga Jakarta: Itu kan mahal

Pembongkaran instalasi seni bambu "getah getih" di Bundaran Hotel Indonesia disayangkan oleh sejumlah warga DKI Jakarta.
swipe

Pembongkaran instalasi seni bambu "getah getih" di Bundaran Hotel Indonesia disayangkan oleh sejumlah warga DKI Jakarta.

Masyarakat menilai, instalasi seni tersebut menelan biaya yang mahal. Meski begitu, instalasi dari bambu itu sudah menjadi ikon kawasan sudut Bundaran HI.

Memang, instalasi seni bambu bernama "getah getih" itu menelan biaya APBD senilai Rp550 juta. Instalasi yang dipasang menjelang Asian Games 2018 di jalan protokol DKI Jakarta itu hanya bertahan 11 bulan saja.

"Ya sudah terbiasa melihat itu (getah-getih) sih ya tiap lewat sini. Kan itu mahal, ya, biayanya," ujar Dista, seorang pegawai yang bekerja di sekitar kawasan tersebut, Kamis (18/7).

Hal yang sama juga diutarakan Rama, mahasiswa tingkat awal yang sering melewati Bundaran HI tersebut untuk menaiki transportasi umum.

Menurutnya, instalasi bambu tersebut sudah cukup melekat baginya sebagai salah satu ikon di sana.

"Selain mahal, kayaknya sudah jadi ikon sendiri, kalau menurutku, selain Monumen Selamat Datang di belakangnya. Jadi ya sedih juga," kata dia.

Namun, baik Dista maupun Rama tidak menampik bahwa pembongkaran tersebut sangat memungkinkan untuk dilakukan, lantaran kondisinya yang sudah tidak sebagus seperti pemasangan pertama pada Agustus 2018.

"Pas nonton konser HUT DKI kemarin (Sabtu, 22/6), aku ada di dekat bambu itu. Ya emang sudah agak rapuh gitu, ya, kayaknya. Mungkin itu yang bikin dibongkar," kata Rama.

Sementara itu, pembongkaran instalasi karya Joko Avianto tersebut dilakukan pada Rabu (17/7) sekitar pukul 21.00 WIB oleh Dinas Kehutanan Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta karena kondisinya yang sudah rapuh karena cuaca.

Instalasi yang belum genap menginjak usia satu tahun tersebut dulunya diresmikan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dalam rangka menyambut perhelatan Asian Games 2018. Joko merupakan seniman yang karyanya ditampilkan pada Frankfurt Book Fair 2015 di Jerman saat Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

DPRD protes

Sementara itu, Sekretaris Komisi D Bidang Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga, mengatakan pembongkaran instalasi seni bambu "Getah-Getih" di Bunderan HI merupakan bentuk pemborosan karena terlalu banyak biaya dikeluarkan untuk manfaat yang tak terlampau lama.

Menurut Pandapotan, Pemprov DKI Jakarta dapat membangun karya seni dengan cara yang lebih berkelanjutan, khususnya dari sisi pembiayaan.

"Begitu besar uang yang dikeluarkan, Rp550 juta untuk biaya pembuatan dan pemasangannya. Sementara apa manfaat yang didapat?" kata Pandapotan.

Puluhan petugas dari Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman DKI Jakarta membongkar seni instalasi bambu "Getah-Getih" di Bundaran HI, Jakarta pada Rabu malam hingga Kamis dini hari.

Bambu-bambu yang telah terpotong selanjutnya diangkut ke tempat pembuangan sampah di KS Tubun, Jakarta Pusat dan Srengseng, Jakarta Barat.

Karya instalasi buatan seniman Joko Avianto itu dibongkar karena bambu dinilai mulai lapuk sehingga berpotensi membahayakan warga.

Hal itu karena saat instalasi bambu itu terpasang banyak warga yang mendekat di bawahnya untuk berswafoto atau mengabadikan gambar.

Seni instalasi "Getah-Getih" dipasang pada medio Agustus 2018 bertepatan dengan perhelatan Asian Games di Jakarta.

Saat ini, di lokasi bekas terpasangnya "Getah-Getih" tersisa tanaman hijau yang sempat menjadi alas dari karya seni tersebut. (Ant)

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan