close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Warga panik ketika terjadi gempa berkekuatan 7 pada skala richter (SR) di perempatan Eks Bandara Selaparang, Rembiga, Mataram, NTB, Minggu (5/8)./ Antara Foto
icon caption
Warga panik ketika terjadi gempa berkekuatan 7 pada skala richter (SR) di perempatan Eks Bandara Selaparang, Rembiga, Mataram, NTB, Minggu (5/8)./ Antara Foto
Nasional
Senin, 06 Agustus 2018 14:50

Bandara Lombok layani penumpang 24 jam

Bandara Internasional Lombok, NTB, beroperasi melayani penumpang selama 24 jam sampai batas waktu belum ditentukan.
swipe

Bandara Internasional Lombok, NTB, beroperasi melayani penumpang selama 24 jam sampai batas waktu belum ditentukan pascagempa di Lombok, Minggu (5/8) malam.

"Ini kondisi darurat, sehingga ada banyak penumpang, maka kami operasikan selama 24 jam," kata General Manager Bandara Internasional Lombok I Ngurah Ardita di Lombok, Senin.

Ia mengatakan kondisi bandara saat ini penuh dengan penumpang yang akan keluar dari Lombok. Ada yang memang sudah terjadwal, ada yang mendadak melakukan pembelian tiket di lokasi. Ia menjelaskan, kondisi gempa di Lombok membuat sebagian masyarakat dan wisatawan meninggalkan Lombok.

Berdasarkan pengamatan di lokasi, penumpang dengan mayoritas wisatawan asing tampak memadati Bandara Lombok. Mayoritas ingin meninggalkan Lombok ke arah Bali, Surabaya, dan Jakarta. Laura, wisatawan asal Kanada, mengatakan dirinya melakukan pemesanan tiket pulang lebih cepat melalui jalur Singapura.

Sementara itu, berdasarkan info dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal akibat gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok, menewaskan 91 jiwa.

"Jumlah korban meninggal menjadi 91 orang, sebanyak 209 luka-luka, ribuan rumah rusak, dan puluhan ribuan mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Ia mengatakan korban meninggal kebanyakan karena tertimpa bangunan yang roboh karena gempa. Namun, ada pula yang meninggal setelah terjatuh dan mengalami stroke saat berlari menyelamatkan diri ketika gempa terjadi.

Korban meninggal segera dibawa ke rumah sakit untuk diidentifikasi dan akan mendapat santunan sebesar Rp15 juta dari Kementerian Sosial. Sementara yang terluka segera dirawat di rumah sakit dan mendapat santunan Rp2,5 juta.

Dampak gempa yang terjadi pukul 18.46 WIB, berpusat pada kedalaman 15 kilometer dan berlokasi pada 8,37 Lintang Selatan dan 116,48 Bujur Timur ini, menurut Sutopo, hingga saat ini masih terus didata. Pendataan belum final sebab belum seluruh wilayah terdampak, terjangkau tim gabungan SAR.

Saat gempa mengguncang Lombok, ia mengatakan ada 10.000 masyarakat yang masih mengungsi di berbagai titik pengungsian pascagempa berkekuatan 6,4 SR yang terjadi Minggu (29/7). Jumlah pengungsi diperkirakan bertambah melebihi angka pengungsi sebelumnya menjadi sekitar 20.000 orang.

Sumber: Antara

img
Purnama Ayu Rizky
Reporter
img
Purnama Ayu Rizky
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan