Hujan deras pada Sabtu (22/2) malam hingga Minggu (23/2) dini hari, menyebabkan banjir setinggi satu meter di Perumahan Pulomas, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
"Air naik sejak pukul 02.00 WIB. Air mencapai puncaknya sekitar jam 06.30 WIB," kata warga setempat bernama Yudi, 41 tahun di Jakarta, Minggu (23/2).
Tingginya banjir menyebabkan air masuk ke dalam ratusan rumah yang rata-rata dibangun dua lantai. Sebagian warga memilih bertahan di lantai dua. Sebagian lainnya memilih mengungsi ke rumah kenalan mereka.
Yudi mengatakan, dirinya pun terpaksa mengungsi agar tidak kesulitan berada di dalam rumah yang terkepung banjir. Hal senada diungkapkan warga lain bernama Sutirno, 52 tahun.
"Kita akhirnya ngungsi juga. Listrik padam, susah nyari makan juga. Harus ke luar rumah," kata Sutirno.
Warga ke luar rumah dengan naik perahu rakit yang dibuat secara swadaya menggunakan rangkaian kayu yang diikat dengan jerigen.
Mereka mengungsi ke lokasi aman untuk menunggu situasi air surut.
Selain akibat elevasi lahan perumahan yang rendah, kata dia, banjir juga dipicu kondisi saluran air yang tidak berfungsi optimal.
"Kita sudah lapor juga ke pengurus RW dan kelurahan kalau saluran perlu dinormalisasi," katanya.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir merendam 55 rukun warga alias RW yang tersebar di 23 kecamatan dan 36 kelurahan di Jakarta. (Ant)