Bantu pelaku seni-budaya, Kemendikbud inisiasi GACRF

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan menyelenggarakan pertemuan menteri kebudayaan G20 bertema "Culture for Sustainable Living" di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng), pada 12-13 September 2022.

Salah satu agenda prioritas yang akan dibahas di dalam pertemuan ini adalah mobilisasi sumber daya internasional untuk mengarusutamakan pemulihan kelanjutan dengan menginisiasi mekanisme pendanaan seni dan budaya yang mengalami keterpurukan selama pandemi.

Melalui global arts and culture recovery fund (GACRF) atau inisiatif dana global untuk pemulihan seni dan budaya, Kemendikbudristek mengajak dunia bergotong royong memberikan bentuk bantuan bagi pelaku budaya yang terdampak pandemi dan memperluas penerapan gaya hidup yang berkelanjutan.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, menyampaikan, setidaknya ada dua misi besar yang didorong pihaknya dalam menginisiasi GACRF. Pertama, penggunaan sumber daya, seperti sandang, pangan, dan papan, untuk pemulihan.

"Kita mengajak masyarakat di dunia untuk melihat kembali budaya di sekitar mereka dan memanfaatkannya secara optimal untuk pemulihan," ucapnya. "Kedua, memikirkan dukungan sumber daya agar para pelaku budaya, seniman, dan pekerja budaya bisa berkreasi."

Hilmar menilai, Culture for Sustainable Living penting dibahas oleh negara anggota G20 mengingat organisasi global ini membahas seputar ekonomi. Oleh karena itu, para anggota G20 diharapkan turut mencari solusi dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan iklim, degradasi lingkungan, permasalahan pangan, dan lainnya. 

Apalagi, klaim dia, budaya Indonesia sangat berhubungan erat satu dengan yang lainnya di berbagai lini kehidupan masyarakat.