Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya melakukan penanganan bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara.
Upaya ini dilakukan dengan memberikan bantuan yang dibutuhkan para korban. Tak hanya berupa logistik, pendampingan juga diberikan bagi anak-anak terdampak peristiwa kebakaran.
"Pemprov DKI Jakarta menyediakan 1.000 paket obat dan pendampingan trauma healing untuk anak-anak," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, M. Ridwan Ibrahim, dalam keterangan resmi, Senin (6/3).
Paket obat dan pendampingan trauma healing merupakan bagian dari bantuan sektor medis. Dukungan penanganan kesehatan juga diberikan dengan pendirian dua posko pelayanan, yakni RPTRA Rasela dan posko PMI, yang siaga selama 24 jam.
Kemudian, Pemprov DKI Jakarta menyiagakan tiga ambulans serta menyiapkan rumah sakit (RS) rujukan untuk penanganan korban. RS rujukan, antara lain, RSUD Koja, RS BUMN, RSCM, RS Polri, dan beberapa RS swasta.
"Dilakukan juga pendataan pengungsi untuk penyakit menular dan tidak menular sebagai bentuk pengendalian penyakit," ujar Ridwan.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta memanta sampah, pengecekan limbah/sanitasi lingkungan, serta ketersediaan air bersih dan air minum di lokasi bencana.
Untuk kebutuhan pangan korban di pengungsian, dilakukan pemeriksaan sampel makanan dan pemantauan menu di dapur umum. Pemprov DKI Jakarta juga mengupayakan pemberian makanan tambahan (PMT) balita sebanyak 210 boks dan PMT ibu hamil 20 boks.
"Kami juga melakukan pemeriksaan ibu hamil dan menyiapkan lokasi pengungsian khusus ibu hamil," ucap Ridwan.
Bantuan logistik berupa pangan dan sandang untuk para korban dan pengungsi juga diberikan Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta. Selain itu, didistribusikan kebutuhan lain berupa matras hingga terpal.
Sementara itu, BNPB menyalurkan bantuan berupa dua tenda pengungsi berukuran 6x12 meter dan 10 tenda keluarga ukuran 4x6 meter. Kemudian, mengirimkan 200 paket sembako, 500 selimut, dan 500 matras.
"Pemprov DKI Jakarta terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan kebakaran ini karena melindungi warga dan memastikan keselamatan warga adalah hal yang paling utama," tutur Ridwan.
Hingga Senin (6/3), pukul 06.00 WIB, sebanyak 18 korban meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3) malam. Lalu, 37 korban lainnya menjalani perawatan dan 214 warga mengungsi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memerintahkan warga sekitar Depo Pertamina Plumpang direlokasi. Instruksi ini sudah disampaikan kepada Menteri BUMN, Erick Thohir, dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Menurut Jokowi, warga harus dipindahkan ke wilayah yang lebih aman. "Ini zona yang bahaya, tidak bisa lagi ditinggali."
"Bisa saja Plumpangnya digeser ke [wilayah] reklamasi [di pantai utara Jakarta] atau penduduknya yang digeser ke relokasi," sambungnya, Minggu (5/3). Katanya, Pertamina dalam 1-2 hari ini akan memutuskan titik relokasi.