close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas gabungan bersama anjing pelacak mencari korban yang tertimbun tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Mamuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (24/1)./ Antara Foto
icon caption
Petugas gabungan bersama anjing pelacak mencari korban yang tertimbun tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Mamuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (24/1)./ Antara Foto
Nasional
Jumat, 25 Januari 2019 13:20

Bantuan senilai Rp1,42 miliar disalurkan pada korban bencana Sulsel

Bantuan yang disalurkan berupa makanan dan kebutuhan dasar lainnya.
swipe

Kementerian Sosial menyalurkan bantuan tanggap darurat bencanan banjir dan longsor di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) senilai lebih dari Rp1,42 miliar. Bantuan yang disalurkan berupa makanan dan kebutuhan dasar lainnya.

"Bantuan tanggap darurat berupa logistik dan kebutuhan dasar lainnya sudah didorong ke daerah terdampak," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat, di Jakarta, Jumat (25/1).

Dia menjelaskan, bantuan tersebut didistribusikan dari gudang buffer stock pusat ke Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan senilai Rp874 juta. Selain itu, dari buffer stock gudang regional timur ke Dinsos Kabupaten Jeneponto, senilai Rp390 juta, serta Rp156 juta ke Dinsos Kota Makassar.

Adapun bantuan logistik yang disalurkan, antara lain berupa makanan siap saji, lauk pauk, makanan anak, tenda serbaguna keluarga, mi instan, paket sandang, kasur, peralatan dapur, dan selimut.

Selain menyalurkan kebutuhan logistik, Kemensos juga mengerahkan 450 personel tim penanganan terpadu dan pengerahan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana). Pengiriman tim dilakukan untuk membantu penanganan tanggap darurat di lokasi terdampak.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan upaya pengalihan arus lalu lintas ke jalur alternatif, lantaran akses jalan yang terputus akibat banjir yang terjadi. Untuk itu, Kemenhub telah memerintahkan Badan Pengelola Transportasi Daerah (BPTD), agar berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan kebijakan tersebut.

"Kami sudah perintahkan BPTD berkoordinasi dengan Kepolisian untuk turun bersama-sama ke lapangan, juga koordinasi dengan pemangku kepentingan, untuk percepatan penanganan, kemudian mengalihkan ke jalur alternatif," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, di Jakarta, Jumat (25/1).

Karena jalur alternatif tidak banyak, Budi pun meminta agar tim membatasi akses jalan hanya untuk pengendara yang membutuhkan. Pengguna jalan yang melakukan perjalanan yang dirasa tidak perlu, diminta untuk menahan perjalanannya.

"Tidak begitu banyak alternatif untuk perjalanan, jadi kita minta kepolisian dan BPTD menahan perjalanan yang tidak perlu," ucapnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulsel, hingga Kamis (24/1) pukul 17.00 WIB, korban meninggal akibat banjir dan longsor di wilayah Sulsel mencapai 37 orang. Selain itu, terdapat 24 orang yang dinyatakan hilang, dan 4.471 jiwa mengungsi akibat bencana tersebut.

Bencana yang terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi, juga menyebabkan 2.694 unit rumah hanyut terendam. (Ant)

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan