close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Komoditas bawang merah khas Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta/Foto Humas Kementan.
icon caption
Komoditas bawang merah khas Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta/Foto Humas Kementan.
Nasional
Minggu, 15 November 2020 21:25

Bantul siap jaga pasokan perbenihan bawang merah

Bantul merupakan salah satu penyangga pangan komoditas bawang merah.
swipe

Bantul merupakan salah satu kabupaten penyangga pangan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan segala potensi alamnya, terutama pada komoditas bawang merah.

Bila budidaya bawang merah umumnya dilakukan di atas tanah, lahan berpasir di Yogyakarta seperti Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo justru cocok untuk ditanami tanaman tersebut, seperti di Kecamatan Kretek dan Sande.

Jenis bawang merah yang umumnya dikembangkan dan banyak diminati oleh petani yakni varietas crok kuning dan tajuk. Varietas crok kuning merupakan varietas lokal Bantul dengan daya adaptasi yang cukup baik pada dataran rendah. Varietas ini juga mempunyai produktifitas tinggi dan umbi berukuran besar.

Sementara tajuk merupakan varietas yang dapat beradaptasi dengan baik pada musim kemarau, memiliki aroma yang cukup kuat dengan bentuk umbi yang bulat.

Salah satu kelompok tani yang menanam varietas crok kuning dan tajuk adalah Kelompok Tani Ngudi Makmur yang beralamat di Dusun Samiran, Kretek, Bantul. Kelompok tani ini beranggotakan kurang lebih 90 orang yang secara konsisten melakukan pertemuan dan pendampingan kepada anggotanya.

“Produksi benih bawang merah yang diusahakan kelompok tani ini yakni varietas tajuk dan crok kuning. Dua varietas tersebut yang paling banyak diminati oleh petani karena produktifitasnya tinggi,” ujar Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur, Sujito, via siaran pers Kementan dikutip Minggu (15/11).

Dalam setahun, tambah Sujito, terdapat dua kali musim tanam bawang merah. Pada musim tanam 1 (MT 1) menghasilkan panen umbi basah sebanyak 12 hingga 14 ton untuk varietas crok kuning dan tajuk. Sedangkan di musim kemarau menghasilkan panen sebanyak 20 hingga 22 ton umbi basah.

Saat ini harga benih bawang merah di Kabupaten Bantul berada pada kisaran Rp40 hingga 45 ribu per kg, dengan posisi benih siap tanam (patah dorman).

“Walaupun varietas crok kuning dan tajuk banyak digemari oleh petani, petani terkadang masih kesulitan mendapatkan benihnya dikarenakan penanaman bawang merah tidak bisa off-season. Benih harus di datangkan dari luar daerah seperti Nganjuk (untuk varietas Tajuk).  Harapannya ke depan, petani mengembangkan sendiri benihnya untuk dapat disisakan sebagai bahan tanam di musim tanam selanjutnya,” ujar pembina Kelompok Tani Ngudi Makmur, Kadiso.

Secara terpisah, Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman mengungkapkan akan terus mendorong pertumbuhan produsen benih hortikultura di berbagai wilayah di Indonesia. Di antaranya melakukan pembinaan petani produsen benih yang dilakukan secara kontinu, bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan BPSB setempat.

"Dengan demikian diharapkan tumbuhnya produsen-produsen benih baru yang dapat menopang kebutuhan benih di wilayah setempat,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, bahwa Kementan akan terus mendorong kegiatan pengembangan bawang merah di berbagai wilayah untuk menjaga stabilitas pasokan.

“Tentunya kami tetap mengawal  pasokan agar aman sepanjang tahun. Adapun untuk sisi perbenihan kita dorong terus untuk menggunakan benih unggul. Kami juga kenalkan dengan penggunaan benih bawang merah dari biji botani (TSS),” pungkasnya.

img
Fathor Rasi
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan