Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Juaini Yusuf, mengklaim, sejumlah mesin pompa air takbisa dioperasionalkan. Sehingga, mengalami kendala dalam menguras genangan di beberapa titik, Selasa (25/2).
"Beberapa tempat tetap berfungsi. Mungkin ada beberapa lokasi terendam. Kita back up dengan (170) pompa mobil," ujarnya saat dihubungi wartawan di Jakarta, beberapa saat lalu.
Pemutusan aliran listrik oleh PLN, faktor lain mesin pompa tak berfungsi. "Tadi, ada sebagian yang listriknya sudah masuk. Itu bisa dihidupin lagi. (Pompa) berfungsi lagi," kata dia.
Sementara, Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, mencatat, sebanyak 200 dari 2.738 RW terendam banjir. Perinciannya: Jakarta Barat 45 titik, Jakarta Utara 40 titik, Jakarta Timur 15 titik, serta masing-masing tujuh titik di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Dirinya menyebut, banjir disebabkan hujan lokal. Sejak Senin (24/2) malam hingga pagi tadi.
Takada Alasan
Terpisah, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Jakarta menganggap, pemerintah provinsi (pemprov) tak sigap menangani banjir. Alasannya, masih ada mesin pompa rusak karena terendam bah.
"Pompa ini, kan, sudah dianggarkan untuk pemeliharaan pompa ini setiap tahunnya. Seharusnya, enggak ada lagi alasan pompa mati," ucap Ketua Fraksi PDIP DPRD Jakarta, Gembong Warsono.
Menurutnya, bencana tersebut dapat diantisipasi. Apalagi, faktornya hujan lokal.
"Itu satu, berkaitan dengan drainase yang kita miliki. Sudah baik atau belum. Terpelihara dengan baik apa belum. Kuncinya di situ," tutup Anggota Komisi A DPRD Jakarta ini.