close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi (Dok. Humas Basarnas)
icon caption
Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi (Dok. Humas Basarnas)
Nasional
Selasa, 22 November 2022 11:11

Basarnas kerahkan helikopter ke lokasi terdampak gempa Cianjur

Basarnas telah menerima laporan terdapat 27 korban hilang atau dalam pencarian.
swipe

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengerahkan tim untuk melakukan penyisiran di sejumlah lokasi terdampak gempa di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang dilanda gempa berkekuatan M5,6 pada Senin (21/11).

Sebanyak 112 personel dikerahkan dari Kantor SAR Bandung, Pos SAR Cirebon, serta Kantor SAR Semarang, Cilacap, Jakarta. Selain itu, personel dari kantor pusat juga dikerahkan, di antaranya yakni tim Basarnas Special Group (BSG).

Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terdapat 27 korban hilang atau dalam pencarian. Untuk mendukung proses pencarian, seluruh tim dilengkapi dengan peralatan urban SAR, seperti peralatan ekstrikasi dan peralatan Collapse Structure Search and Rescue (CSSR).

"Kami juga mengerahkan helikopter HR-3604 untuk melaksanakan pantauan dari udara, sekaligus untuk evakuasi medis udara jika diperlukan," kata Henri dalam keterangan pers, Selasa (22/11).

Disampaikan Henri, tim SAR dikerahkan di tiga sektor untuk penanganan di lokasi terdampak gempa. Di sektor 1, tim melakukan penyisiran kawasan pusat gempa di Desa Tegallega, Kecamatan Warung Kondang.

Kemudian di sektor 2, tim menyisir kawasan Desa Mangunkerta dan Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Sementara tim SAR di sektor 3 melakukan penyisiran di Kampung Gasol, Kecamatan Cugenang dan kawasan longsor di jalan nasional Cijedil.

"Operasi kami maksimalkan di sejumlah titik yang diduga masih terdapat korban jiwa. Tim kami juga berupaya menjangkau kawasan-kawasan terpencil yang juga terdampak," ujar Henri.

Selain itu, imbuh Henri, pencarian dan evakuasi seluruh korban menjadi prioritas tim yang melakukan penyisiran. Hal ini dilakukan agar para korban dapat segera ditemukan dan segera memperoleh penanganan medis.

"Bagi kami, semua korban menjadi prioritas, orientasi kami adalah mencari dan menyelamatkan nyawa korban yang terdampak untuk secepatkan dievakuasi dan mendapatkan pertolongan medis," tuturnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menginstruksikan agar dalam penanganan bencana alam gempa bumi tektonik di Kabupaten Cianjur jangan sampai ada warga yang terlantar karena tidak mendapat pelayanan di rumah sakit.

Selain banyak merenggut korban jiwa, gempa berkekuatan M 5,6 ini juga menimbulkan banyak korban luka-luka, pengungsi, kerusakan ribuan bangunan, terputusnya jàringan PDAM, listrik, juga jalan dan jembatan di sejumlah titik.

"Saya minta jangan sampai ada warga luka-luka yang terlantar di pinggir-pinggir jalan. Mereka supaya diupayakan bisa mendapat perawatan di rumah sakit. Ini perlu diatur," kata Ridwan Kamil sesuai memimpin rapat koordinasi lintas sektoral penanganan kebencanaan Cianjur di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin (21/11) malam.

Dalam mengantisipasi hal ini rumah sakit darurat juga akan dibuka di lingkungan Pendopo Kabupaten Cianjur.

Berdasarkan data sementara Call Center BPBD Kabupaten Cianjur hingga Senin (21/11) pukul 21.00 WIB, tercatat 162 orang. Korban meninggal dunia sebagian besar anak-anak.

Selain itu, terdapat 326 luka-luka, mayoritas patah tulang karena mengalami benturan atau tertimpa reruntuhan. Diduga masih ada warga yang terperangkap dalam timbunan atau reruntuhan, sehingga dimungkinkan jumlah korban bertambah. 

img
Gempita Surya
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan