Tim SAR masih menunggu situasi dan kondisi di sekitar pendarat darurat dari rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono untuk menerjunkan personelnya ke lokasi. Kini, proses evakuasi crew helikopter milik Polairud yang mendarat darurat di hutan Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, masih berlangsung.
Kepala Subbagian Hubungan Pers, Media, dan Publikasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Muhammad Yusuf Latif mengatakan, Tim SAR gabungan telah menerjunkan logistik di lokasi dengan menggunakan heli bell 429 milik Polri. Tim juga akan melakukan manuver dan pencarian di sekitar lokasi.
"Apabila kondisi memungkinkan, akan dilakukan dropping personel di LKP (last know position)," katanya dalam keterangan, Senin (20/2).
Yusuf menyebut, Tim SAR gabungan melakukan evakuasi melalui jalur darat pada hari ini. Sejak pagi tadi masih dalam perjalanan dengan jarak kurang lebih 3,5 KM untuk sampai ke lokasi.
"Kondisi cuaca di sekitar lokasi berkabut dengan suhu 17-29°C," ujarnya.
Sebelumnya, sudah ada enam helikopter yang dikerahkan hari ini. Semua helikopter yang ada dari Polri, Basarnas, hingga TNI AU. Sebuah pesawat juga dikirimkan oleh Polri.
Kapolres Kerinci AKBP Patria Yuda Rahadian bersama sembilan anggota Brimob sudah berhasil ke titik lokasi dimana helikopter tersebut mendarat darurat.
Tim udara berhasil mengirimkan bahan makanan, minuman, selimut, serta powerbank. Tentunya untuk melancarkan proses komunikasi melalui telepon seluler dengan daya baterai yang menipis.
“Tapi memang butuh percepatan evakuasi untuk penanganan medis lebih lanjut. Jadi rumah sakit yang kita persiapkan juga Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, Senin (20/2).
Dedi menyampaikan, perjalanan menuju lokasi membutuhkan waktu 1,5 jam bila ditempuh lewat udara. Rujukan pertama ketika korban berhasil dievakuasi akan diberikan ke Rumah Sakit Kerinci.