Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memastikan akan menindaklanjuti dugaan adanya mahar politik untuk Pilkada 2018. Seperti yang mencuat di Pilgub Jawa Timur setelah munculnya pengakuan La Nyalla Mataliti dan Brigjen (Purn) Siswandi di Pilwalkot Cirebon.
Komisioner Bawaslu, Fritz Edward Siregar mengungkapkan pihaknya sudah melakukan pemanggilan kepada La Nyalla, dan Siswandi. Termasuk juga Dedi Mulyadi, yang pernah mengaku dimintai duit untuk Surat Keputusan (SK) pencalonan di Pilgub Jawa Barat.
Namun La Nyala tak memenuhi panggilan tersebut. Sedangkan Dedi memastikan hadir pada Jumat lusa.
“Kami sudah mengundang (La Nyalla) besok. Jadi kita tunggu saja apakah beliau memenuhi panggilan tersebut atau tidak. Untuk Dedi Mulyadi sendiri, pihaknya mengatakan baru bisa hadir Jumat. Kemudian Pak Siswandi akan hadir hari Jumat," ujar Fritz di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (17/1).
Fritz menambahkan, Bawaslu tidak memiliki target khusus dalam menangani kasus ini. Meski demikian, lembaga pemantau Pemilu itu sedang menjajaki kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait untuk meminimalisir peluang mahar politik.
“Untuk menuntaskan mengenai mahar politik ini, sampai saat ini Bawaslu mulai melakukan kerjasama dengan LPSK. Kedepan Bawaslu akan berkoordinasi dengan pihak-pihak lain seperti PPATK,” tandasnya.