Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menghadiri perluncuran buku Paduan Pencegahan Radikalisme. Buku tersebut diperuntukan bagi kalangan profesional, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta.
Buku panduan yang diterbitkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan BUMN itu dianggap penting sebagai pencegahan tindakan terorisme yang bersumber dari radikalisme.
"Di sini ada kata pencegahan, tentu kan ada kata penindakan. Kemudian ada kata penyelesaian itu deradikalisasinya nanti, kalau radikalisme dideradikalisasi," ujar Mahfud usai launching buku tersebut, di Jakarta, Selasa (10/3).
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPT Suhardi Alius mengatakan buku itu menjadi panduan perusahaan BUMN yang jumlahnya hampir 150.
Untuk itu, kata dia, seluruh Human Resource Departement (HRD) perusahaan pelat merah turut hadir dalam peluncuran buku.
Perusahaan swasta, kata dia, juga bisa merujuk pada buku tersebut, bahkan dimungkinkan nantinya buku panduan itu dijual untuk publik.
"Karena bagaimana mengenal masalah-masalah, isu-isu semacam tadi itu di lingkungan masing-masing. Sehingga kita bisa reduksi, kita hilangkan, sehingga betul fokus untuk kepentingan bangsa dan negara untuk membangun negeri ini," kata dia.
Suhardi menambahkan, di perusahaan BUMN sudah terlihat bibit radikalisme. Oleh sebab itu, lanjutnya, menjadi tugas bersama untuk mereduksinya agar kembali ke jalan yang benar.
"Saya enggak akan uraikan berapa banyak, tapi tentu tugas kita mereduksi itu semuanya. Jangankan itu, kan tadi saya sampaikan dalam sambutan saya, TNI/Polri, ASN saja ada kok. Teman-teman tahu sendiri, enggak usah sebut namanya. Tapi, artinya potensi itu juga ada di BUMN, di perusahaan swasta. Nah tugas kita mereduksi itu semuanya," pungkasnya.