Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Wiendra Waworuntu telah menyiapkan tiga rumah sakit untuk warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari Wuhan, China.
Rumah sakit tersebut, di antaranya RSUP Persahabatan, RSPI Sulianti Saroso, dan RSPAD Gatot Subroto. Tiga rumah sakit ini disiapkan hanya untuk WNI yang sakit atau menandakan gejala terjangkit coronavirus.
"Nanti akan diperiksa dulu, kalau ada demam, atau panas itu langsung dirujuk ke rumah sakit," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Kemenkes, di Jl. H. R. Rasuna Said, Jakarta Selatan pada Jumat (31/1).
Wiendra menjelaskan, pesawat yang dipakai untuk menjemput WNI dari Wuhan akan diisi oleh delapan orang petugas pengamanan dari TNI AU, serta lima orang petugas kesehatan dari Kemenkes, yakni: perawat, dokter umum, dokter spesialis paru, dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dan dokter spesialis kesehatan jiwa.
Sebelum dievakuasi ke Indonesia, WNI nantinya akan melakukannya pengecekan kesehatan sebelum keluar dari negara China. Selama penerbangan, kesehatan WNI juga terus dipantau oleh petugas kesehatan tadi.
"SOP (Sandar Operasional Prosedur)nya jelas, di dalam pesawat maupun turun ke bandara mana, semua dibicarakan," ujarnya.
Wiendra menjelaskan, nanti semua WNI yang dievakuasi akan diberikan sejenis kartu yang telah disiapkan oleh Kemenkes, untuk mengetahui jika ada gejala-gejala yang para WNI rasakan.
“Semua diberikan alert card. Seperti ini. Semua orang yang pulang dari tiongkok diberikan card ini. Panas, batuk harus ke faskes (fasilitas kesehatan)," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut RSPI Sulianti Saroso Mohamad Syahril menyebut pihaknya telah menyiapkan sekitar 150 petugas medis, serta 11 ruang isolasi untuk berjaga-jaga jika nantinya ada WNI yang positif terjangkit coronavirus.
Syahril juga mengatakan, setidaknya ada sekitar 100 rumah sakit di berbagai daerah di Indonesia yang siap menerima pasien terduga terjangkit tersebut.
"Bagaimana kesiapan rumah sakit di daerah, di Palembang itu ada dua ruang isolasi yang siap, saya kira dari 100 (Rumah sakit) itu sama standarnya, sehingga tidak perlu khawatir kalau ini terjadi di daerah-daerah yang dilalui WNI dari China," pungkas Syahril.