Keberadaan Kampung Tanah Merah, Plumpang, Jakarta Utara, menjadi sorotan menyusul terbakarnya Depo Pertamina di Plumpang, Jumat (3/3). Para penduduknya bahkan disebut warga ilegal karena permukimannya dekat dengan objek vital nasional tersebut.
Politikus NasDem, Bestari Barus, menolak warga Kampung Tanah Merah disebut ilegal. Pangkalnya, memiliki dokumen sah yang diterbitkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sejak era Joko Widodo (Jokowi) hingga Anies Baswedan.
"Kalau dibilang ilegal, perlu penjelasan dari pemerintah karena mereka ber-KTP DKI dan memiliki IMB (izin mendirikan bangunan) secara kawasan yang diterbitkan Pak Anies Baswedan. Jadi, saya kira tidak ada warga ilegal," ucapnya dalam keterangannya, Kamis (9/3).
Menurut Bestari, sebaiknya tidak meributkan ilegal atau tidaknya status warga Tanah Merah yang terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Mestinya semua pihak berbuat sesuatu untuk mereka.
"Ini, kan, warga anak bangsa kita. Maka, jadi kewajiban kita semua, terutama pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda), untuk menyelesaikan masalah ini supaya tidak terulang," katanya.
Di sisi lain, Bestari mengingatkan, Presiden Jokowi telah memerintahkan Gubernur Jakarta dan Menteri BUMN, Erick Thohir, agar mencari solusi dalam menyelesaikan masalah kebakaran Depo Pertamina Plumpang, termasuk warga Tanah Merah yang terdampak. Diharapkannya pemerintah melibatkan masyarakat.
"Solusi harus melibatkan masyarakat, apa yang dibutuhkan masyarakat di sini. [Pemerintah] tidak boleh memutuskan sendiri, yang akhirnya [berujung pada] masyarakat bisa menolak dan sebagainya," tuturnya.
"Kita sebagai anak bangsa [sebaiknya] berbicara dari hati ke hati. Anak bangsa ini (warga Tanah Merah Plumpang, red) harus kita utamakan. Angkat kembali harkat martabatnya, beri mereka pelayanan yang sama dengan warga lainnya, dan beri keamanan dan kenyamanan," tandas eks anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.
Bestari sendiri telah menyambangi dan beraudiensi dengan warga Tanah Merah yang terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Rabu (8/3) malam. Dirinya menjaring aspirasi masyarakat atas insiden yang terjadi dan dinamika yang berkembang.