Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Bank Indonesia (BI) menggelar penukaran uang di IRTI Monas, Jakarta Pusat. Pemprov DKI dan BI mengimbau agar masyarakat menukarkan uang ke lembaga resmi agar terhindar dari kasus peredaran uang palsu.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah di IRTI Monas, Jakarta, Jumat (17/5) mengatakan, layanan penukaran uang tidak hanya dilakukan di Monas, tapi juga layanan keliling. Penukaran uang dilakukan di sentra-sentra kerumunan massa, dan kerumunan masyarakat.
Dengan jangkauan yang makin luas diharapkan warga Jakarta yang berencana mudik menukarkan uang di tempat resmi. Selain terhindar dari adanya uang palsu, juga menjaga keamanan saat membawa uang banyak.
“Jangan sampai nanti hasil menabung 11 bulan, kemudian sia-sia karena ada insiden di jalan,” ujar Saefullah.
Deputi Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi Rosmaya Hadi mengatakan, penukaran uang jelang Idulfitri atau saat Ramadan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Rosmaya menyebut setiap tahun penukaran uang naik 13,3%. Nah, pada tahun ini BI memperkirakan kenaikan uang baru naik 13,5%.
Sementara itu mengantisipasi konsumsi masyarakat yang terus tumbuh, BI menyediakan kebutuhan uang tunai Rp217,1 triliun. Pada hari ke-12 Ramadan ini uang yang sudah keluar mencapai Rp37 triliun.
Rosmaya merinci dari kebutuhan uang tunai yang disediakan sebesar Rp217,1 triliun terdiri dari pecahan uang Rp50.000-Rp100.000 senilai Rp197,2 triliun. Sedangkan pecahan Rp2000-Rp20.000 senilai Rp19,9 triliun.
"Ada tiga alasan terjadi peningkatan penukaran, pertama liburan panjang, 10 hari liburnya. Kedua karena kenaikan gaji dan THR ASN. Ketiga, tentu saja pekerja lainnya akan dapat THR, sehingga konsekuensinya transaksi meningkat," tuturnya.
Adapun penukaran uang tersebut melibatkan 18 bank nasional, baik badan usaha milik negara (BUMN) maupun swasta. Penukaran uang sudah dimulai sejak 13 Mei dan akan berakhir hingga 29 Mei 2019.
Warga bisa menukarkan uang pada Senin-Jumat, pukul 09.00 hingga 14.00 WIB dengan maksimal uang sebesar Rp3,9 juta per orang. Paket uang yang telah disediakan adalah pecahan Rp20.000 senilai Rp2 juta, pecahan Rp10.000 senilai Rp1 juta, pecahan Rp5.000 senilai Rp500.000 dan pecahan Rp2.000 senilai Rp400.000.
Bagi warga yang ingin menukarkan uang di IRTI Monas, harus membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai identitas diri. Tanpa KTP, warga tidak bisa menukarkan uang di 18 bank yang sudah membuka gerainya di lapangan parkir IRTI Monas.
Rosmaya mengatakan, pihaknya juga membuka layanan penukaran uang di 2.941 titik seluruh Indonesia. Layanan penukaran uang tersebut naik signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 1.176 titik.
"Titik-titik penukaran ditambah karena kami ingin sekali menghapuskan kegiatan orang tak bertanggung jawab untuk uang palsu. Agar masyarakat menukar uang di tempat resmi jangan di pinggir jalan," ujarnya.
Rosmaya mengimbau agar masyarakat tetap memperhatikan keaslian uang hasil penukaran. Seperti diketahui, keaslian uang dapat dilakukan dengan langkah 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang.
"Saya imbau masyarakat tukarlah uang di tempat resmi penukaran perbankan dan yang ditetapkan BI kas kelilingi. Wilayah 3T pun kita layani. Kemudian lihat ciri-ciri keaslian rupiah harus lihat ciri-ciri keasliannya. Kita sudah edukasi bahwa ciri-cirinya banyak mulai benang pengaman, gambar, macam-macam, jenis kertas. Kalau keaslian 3D, dilihat, diraba, diterawang," ucapnya.