close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Peluncuran Gazeter RI 2022, yang memuat lebih dari 7.000 nama rupabumi baku, oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) di Jakarta, Selasa (12/12/2022). Alinea.id/Gempita Surya
icon caption
Peluncuran Gazeter RI 2022, yang memuat lebih dari 7.000 nama rupabumi baku, oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) di Jakarta, Selasa (12/12/2022). Alinea.id/Gempita Surya
Nasional
Selasa, 13 Desember 2022 17:17

BIG luncurkan Gazeter RI 2022, ada lebih dari 7.000 nama rupabumi baku

Capaian dalam menyusun dokumen GRI menjadi salah satu indikasi meningkatnya keaktifan seluruh pihak dalam penyelenggaraan nama rupabumi.
swipe

Badan Informasi Geospasial (BIG) meluncurkan Gazeter Republik Indonesia (GRI) 2022. Gazeter merupakan dokumen baku yang digunakan sebagai acuan bersama terkait nama rupabumi di Indonesia.

Dalam sambutannya, Kepala BIG, Muh. Aris Marfai, mengungkapkan, penyelenggaraan nama rupabumi telah memasuki tahun kedua setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2021. Aturan itu mengamanatkan BIG mengoordinasikan penyelenggaraan nama rupabumi di Indonesia.

"Perjalanan penyusunan nama rupabumi ini sudah menginjak tahun kedua pasca kita menetapkan PP Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi. Dan tentu, geliat penyelenggaraan nama rupabumi makin terlihat, baik di pemerintahan kabupaten, provinsi, hingga di pemerintah pusat," katanya dalam Peluncuran Gazeter RI 2022, Jakarta, pada Selasa (13/12).

Rangkaian proses penyelenggaraan nama rupabumi pada tahun ini meliputi pengumpulan, penelaahan, hingga pengumuman nama rupabumi, dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah (pemda), akademisi, dan pakar toponimi untuk menghasilkan nama rupabumi baku.

Aris menyebut, penyelenggaraan nama rupabumi yang dilakukan BIG pada 2022 melebihi dari jumlah yang ditargetkan. BIG mampu menghasilkan lebih dari 7.000 nama rupabumi baku dari target 5.400 nama. "Alhamdulilah."

Menurut Aris, capaian kinerja kegiatan penyelenggaraan nama bumi, yang diwujudkan dalam dokumen GRI, menjadi salah satu indikasi meningkatnya keaktifan seluruh pihak dalam penyelenggaraan nama rupabumi, khususnya setelah 2 tahun ditetapkannya PP 2/2021.

Lebih lanjut, Aris mengungkapkan, GRI 2022 diterbitkan dalam dua format dokumen. Pertama, berisi seluruh daftar nama rupabumi baku yang dikumpulkan BIG selama 2022. Kedua, berisi daftar nama rupabumi baku untuk unsur rupabumi pulau.

"Ini penting sekali karena kita sebagai negara kepulauan dengan 17.000 lebih pulau. Itu perlu penamaan baku di antara banyak pulau kita," tutur dia.

Aris menambahkan, GRI merupakan dokumen yang bersifat dinamis. Artinya, dokumen ini dapat berubah sewaktu-waktu seiring penambahan atau perubahan nama rupabumi.

"Ada nama yang kemudian diusulkan, ada jalan yang kemudian diubah atau diberi nama yang lain, dan sebagainya. Dan ini terus akan bertambah seiring dengan meningkatnya penyelenggaraan nama rupabumi," terang Aris.

Peluncuran GRI 2022 ditandai secara simbolis dengan pemukulan gong, yang dilanjutkan pembagian dokumen GRI 2022 kepada perwakilan kementerian/lembaga, pemda, serta seluruh tamu undangan dan narasumber yang hadir dalam acara tersebut. Kegiatan ini diharapkan menjadi acuan resmi dalam daftar nama rupabumi di Indonesia yang telah dibakukan.

"Semoga GRI yang kita luncurkan ini dapat menjadi acuan secara nasional. Kita punya acuan yang resmi, yang kalau ditanya orang yang resmi yang mana? Itu, kan, punya yang dari Gazeter Republik Indonesia ini," tandas Aris.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan