Selang setengah jam, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami pasca-gempa bermagnitudo 7,7 di sekitar Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) sore. Peringatan dini tsunami tersebut dicabut sekitar pukul 17.36 WIB.
Sutopo Puro Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB memaparkan dalam rilis resminya, hasil pemantauan visual dan peralatan di laut selama 30 menit tidak menunjukkan perubahan tinggi muka air laut. Sehingga, BNPB mengumumkan masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing.
Sebelum dicabut, BMKG mengumumkan sejumlah daerah yang berada dalam waspada. Di antaranya, Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara, dan Kota Palu bagian barat. Sementara Donggala bagian barat berstatus siaga. Status siaga artinya Pemda diharapkan mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi, sedangkan status siaga berarti, masyarakat harus menjauhi pantai dan tepian sungai.
Dampak gempa dengan kekuatan M 7,7 dirasakan sangat keras. Berdasarkan analisis guncangan gempa dirasakan daerah di sekitar Palu hingga ke utara di wilayah Kabupaten Donggala dengan intensitas gempa VI-VII MMI.
"Beberapa wilayah di Donggala meliputi daerah Parigi, Kasimbar, Tobolf, Toribulu, Dongkalang, Sabang, dan Tinombo memiliki intensitas gempa VI-VII MMI. Diperkirakan di daerah ini banyak mengalami kerusakan," ujar Sutopo.
Posko BNPB, imbuhnya, terus berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dan SKPD lainnya. Bahkan, Kepala BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk segera menuju ke lokasi bencana.
Laporan sementara menunjukkan, banyak bangunan roboh akibat gempa. Hingga saat ini pendataan masih dilakukan. Gempa susulan pun terus berlangsung dengan kekuatan yang lebih kecil.
Menimbang risiko itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada. "Sebaiknya tidak berada di dalam rumah atau bangunan karena potensi gempa susulan dapat membahayakan. Diimbau masyarakat dapat berkumpul di daerah-daerah yang aman, hindari lereng-lereng perbukitan yang mudah longsor. Tetap gunakan informasi resmi dari BMKG, BNPB, dan BPBD," tandasnya.